406 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) merupakan daerah otonom paling muda di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni lahir pada 14 Desember 2012, melalui Sidang Paripurna DPR RI, RUU Pembentukan Kabupaten Mahulu disahkan menjadi UU Pembentukan Kabupaten Mahulu.
Sebagai saudara bungsu atau paling muda ketimbang sembilan daerah lain, maka masih banyak hal yang tertinggal, salah satunya adalah soal infrastruktur, sehingga akses utama orang dan bareng dari dan ke kawasan perbatasan negara ini masih mengandalkan sungai.
Kapal dan speedboat menjadi alat transportasi utama karena jalan darat masih belum optimal, sedangkan pertumbuhan ekonomi perlu percepatan, sehingga sambil menunggu pekerjaan jalan darat, kabupaten ini pun kini membangun bandara di ibu kota Mahulu, yakni Bandara Ujoh Bilang.
Pembiayaan pembangunan bandara ini dianggarkan dari tiga sumber dana dengan masing-masing kewenangan, yakni biaya dari APBN, APBD Provinsi Kaltim, dan APBD Kabupaten Mahulu.
“Keberadaan bandara tidak hanya memperlancar pergerakan orang dan barang, tapi juga potensial untuk menarik masuknya investasi, sehingga perputaran ekonomi di Mahulu juga bisa lebih cepat,” kata Anggota Komisi III DPRD Kaltim Baharuddin Muin.
Investasi yang potensial masuk ke Mahulu antara bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, karena daerah ini kaya dengan objek wisata alam, budaya lokal, sumber daya alam yang bisa menjadi bahan dasar untuk kerajinan maupun kreativitas lain.
Investasi lain yang juga berpotensi adalah di bidang perkebunan baik sawit maupun kakao hingga industri turunan dari produksi sawit maupun kakao tersebut, sehingga hal ini dapat menyerap tenaga kerja dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Mahulu ini potensinya luar biasa, hanya saja terhambat minimnya infrastruktur, maka kami sebagai wakil rakyat di provinsi, terus mendorong percepatan pembangunan, terlebih provinsi pun tahun ini membantu dari sisi anggaran,” ujar Muin. (Adv).