510 total views, 2 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim mengevaluasi capaian pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, yang terselenggara di Aceh dan Sumatera Utara September lalu.
KONI Kaltim bersama para pelatih dari 59 cabang olahraga (cabor) mulai mengidentifikasi kendala yang dihadapi selama pertandingan dalam PON 2024, sehingga sejumlah kelemahan akan diperbaiki agar bisa tampil prima dalam PON 2028 mendatang.
Pada PON 2024, Provinsi Kaltim berhasil membawa pulang 29 medali emas, 55 perak, dan 68 perunggu, meningkat dibandingkan dengan perolehan pada PON sebelumnya yang hanya mengantongi 25 emas, 33 perak, dan 42 perunggu.
Menurut Ketua Umum KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, evaluasi dilaksanakan agar kontingen Benua Etam memperbaiki persiapan menuju PON 2028 yang akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTB-NTT).
Ia berharap evaluasi yang dilakukan pihaknya bisa menjadi pijakan bagi seluruh cabor untuk berbenah dan mempersiapkan diri lebih matang.
Pada PON 2028 mendatang, hanya akan dipertandingkan 40 cabor, jauh lebih sedikit dari PON Aceh-Sumut yang memperlombakan 65 cabor.
Dengan demikian, Kaltim akan fokus mengirim atlet yang benar-benar berpotensi meraih medali emas. Rusdi mengusulkan agar setiap cabor mengadakan kejuaraan provinsi (kejurda) junior sebagai bagian dari upaya regenerasi atlet.
“Kalau mereka tidak mengadakan kejurda junior, seniornya tidak bisa dipertandingkan. Ini penting agar bibit atlet Kaltim terus muncul,” jelas Rusdi.
Selain itu, Rusdi juga menekankan pentingnya pembentukan pelatih fisik yang tersertifikasi nasional sebagai upaya meningkatkan fisik para atlet.
Dalam upaya meningkatkan prestasi, KONI Kaltim bahkan berencana bekerja sama dengan KONI Korea Selatan untuk memudahkan akses atlet dalam menjalani program latihan.
Rapat evaluasi ini menjadi langkah awal bagi Kaltim untuk memperbaiki performa di masa depan, menatap PON 2028 dengan optimisme baru, dan memastikan bahwa atlet Benua Etam tetap menjadi kekuatan yang diperhitungkan di kancah nasional. (adv/ Dsipora Kaltim)