937 total views, 2 views today
Foto: Ist/ Tikom OIKN
Nusantara, WARTAIKN.COM – Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Dishut Kaltim) bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan 2023 di Bukit Bangkirai, Kawasan Ibu Kota Nusantara pada tanggal 31 Juli – 4 Agustus 2023.
Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan merupakan serangkai kegiatan penanganan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk membangun kebersamaan, persamaan persepsi dan pemahaman, serta meyakinkan bahwa setiap pasukan dan anggota personil sudah paham dan mampu melakukan penaggulangan pengendalian karhutla sesuai dengan tugasnya.
Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan merupakan agenda rutin tahunan yang digelar Dinas Kehuanan Provinsi Kaltim, dan tahun ini adalah tahun pertama melibatkan Otorita Ibu Kota Nusantara.
Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan 2023 dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, dihadiri Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Kasdam VI Mulawarman, Wakapolda Kalimantan Timur.
Kemudian Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK, Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Para Kepala UPD lingkup Provinsi Kaltim serta Kabupaten/Kota, serta Para Kepala UPT lingkup Kementerian LHK.
“Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu nasional dan telah menjadi permasalahan rutin yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya pada musim kemarau,” ujar Wakil Guburnur Kalimantan Timur H. Hadi Mulyadi dalam sambutannya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Balikpapan, pada tanggal 24 Juli 2023 mendeteksi sebanyak 24 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini menunjukkan bahwa Kaltim masih memiliki hotspot atau titik panas api, karenanya semua pihak tidak boleh lengah dan harus terus waspada untuk menjaga wilayah Kaltim terutama dengan adanya pembangunan wilayah IKN.
Dalam pembukaan Gladi Posko, Wagub Hadi menjelaskan, Pemprov Kaltim telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2009 tentang pengendalian karhutla.
Perda tersebut mengatur upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pemadaman, penanganan pasca pemadaman, kelembagaan yang terlibat di setiap level, tingkatan pemerintah serta wewenang tugas fungsi dan tata hubungan kerja sarana dan prasarana dan ketentuan penyidikan dan sanksi.
Karhutla menimbulkan dampak negatif terhadap aspek sosial, ekonomi, ekologis, politis baik skala nasional, regional, maupun global yang berisiko sangat merugikan bagi daerah dan negara.
“Menyadari betapa besar dampak negatif yang ditimbulkan oleh kejadian karhutla, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap kejadian karhutla,” tegas Wagub Hadi.
Gladi Posko karhutla ini di samping melatih kebersamaan dan jiwa korsa fire fighter, para pengendali karhutla nantinya akan lancar dan terbiasa dalam pengorganisasian, pelaporan, mencari titik panas yang tepat menggunakan peralatan, membuat sekat bakar.
Kemudian melakukan pemadaman secara manual, melakukan pemadaman secara mekanis, menghitung luas area yang terbakar, membuat peta kerawanan terbakar, dan membuat bivak posko,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Joko Istanto.
Terdapat tujuh perlombaan dalam rangkai acara ini yaitu mencari titik panas, membuat sekat bakar, menghitung luas area terbakar, pemadaman manual, pemadaman mekanis, membuat peta area terbakar, serta ketangkasan dalam membuat tenda dan bivak posko.
Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan 2023 diikuti oleh 650 personil dengan 550 pernosil yg akan bertanding, terdiri dari UPTD KPHP lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim sebanyak 21 regu dengan personil 126 orang, BPBD kabupaten/kota 6 regu dengan jumlah personil 36 orang.
Lantas dari Dinas Perkebunan dan Pertanian kabupaten/kota 5 regu dengan personil 28 orang, dari PBPH, HPH, dan HTI 10 regu dengan personil sebanyak 60 orang, dari perusahaan bidang pertambangan ada 4 regu dengan personil 24 orang, pusat perkebunan 6 regu dengan 30 personil, serta melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 40 regu dengan 240 personil. (gal)