190 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sapto Setyo Pramono mendesak pemerintah provinsi setempat melalui dinas terkait, melakukan percepatan pembangunan jalan di Batu Besaung, karena keberdaannya vital untuk menghubungkan Samarinda Kota ke Bandara APT Pranoto.
Hal ini perlu dilakukan karena saat ini satu-satunya akses dari Samarinda Kota ke Bandara APT Pranoto adalah melalui Jalan PM Noor atau dari Jalan Ahmad Yani menuju DI Panjaitan – Tanah Merah hingga bandara.
Kondisi ini tentu membuat beban jalan ini makin padat seiring banyaknya kendaraan yang melintas, bahkan kecelakaan pun kerap terjadi di ruas jalan ini, terutama mulai DI Panjaitan ke Tanah Merah.
Apalagi jika hujan lebat dan banjir, maka kemacetan akan mengular, bahkan calon penumpang pesawat juga bisa terhambat akibat banjir di Kecamatan Sungai Pinang maupun Samarinda Utara.
Untuk itu Sapto mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim segera merealisasikan proyek tersebut agar bisa membagi kendaraan yang lewat.
“Padahal anggaran sebesar Rp60 miliar sudah disiapkan dalam APBD Kaltim di tahun anggaran 2024, yakni khusus untuk mempercepat jalannya proyek ini,” kata Sapto Setyo di Samarinda, Sabtu (2/11).
Proyek pembangunan jalan di Batu Besaung ini direncanakan dimulai dari Jalan HM Ardans di Sempaja Utara, dilanjutkan ke persimpangan menuju APT Pranoto dan Sambera.
Sebagian besar infrastruktur jalan yang ada akan dimanfaatkan dengan tahap lanjutan difokuskan pada pelebaran jalan, perbaikan, dan pembebasan lahan. Namun, ia kecewa karena belum ada laporan perkembangan proyek dari Dinas PUPR.
Meski demikian, ia tetap berharap proyek jalan jalan ini dapat tuntas dalam waktu tiga tahun ke depan, sehingga dampaknya akan terasa pada kelancaran lalu lintas di Samarinda dan sekitarnya.
Proyek jalan ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas di Samarinda dan mengalihkan arus kendaraan dari pusat kota menuju Bandara APT Pranoto serta Sambera.
Jika jalan ini sudah baik, maka akan meringankan beban pada sejumlah ruas jalan utama di bagian kota seperti Jalan KH Wahid Hasyim, PM Noor, Ahmad Yani, dan Jalan DI Panjaitan yang kerap mengalami kemacetan dan banjir.
“Jika jalur di kawasan Batu Besaung selesai, maka kendaraan berat yang menuju Muara Badak, Bontang, dan Kutai Timur, tidak perlu melewati jalan-jalan dalam kota lagi. Selain itu, akses ke Bandara APT Pranoto akan bebas dari risiko banjir di sekitar Jalan DI Panjaitan,” kata Sapto. (adv)