656 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Kontingen dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menutup ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Solo dengan menempati posisi ke-13 dalam klasemen perolehan medali.
Ajang ini diikuti oleh 4.625 atlet dan ofisial dari seluruh Indonesia, dengan mempertandingkan sejumlah cabang olahraga difabel, seperti para atletik, para bulutangkis, boccia, dan para renang.
Sebanyak 567 medali diperebutkan oleh atlet-atlet yang berkompetisi di ajang bergengsi tersebut.
Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim Suharyanto, mengatakan bahwa pihaknya tetap puas dengan perolehan tahun ini, meskipun tantangan untuk mempertahankan medali emas di Peparnas memang berat.
“Targetnya tentu saja kita ingin lebih baik ke depan, sehingga perlu beberapa langkah dan strategi untuk menyiapkan hal ini,” ujar Suharyanto, dalam konferensi pers, Jumat (25/10).
Namun, aturan pembatasan bagi atlet yang telah meraih emas sebelumnya memang menjadi kendala tersendiri bagi NPCI.
“Yang sudah dapat emas ini tidak bisa lagi, jadi kami terus mendorong pencarian atlet-atlet baru untuk tahun mendatang,” lanjutnya.
Menurut Suharyanto, Kaltim akan meningkatkan fokus pada lima cabang olahraga, yakni para renang, panahan, para atletik, para bulutangkis, dan tenis meja. Untuk itu, pihaknya juga melakukan roadshow ke daerah-daerah untuk mencari bakat baru,.
Salah satu potensi yang ditemukan dalam pencarian ini adalah Ambo Dale, atlet bulutangkis asal Mahakam Ulu. Meski kali ini belum berhasil menyumbangkan medali karena kurangnya pengalaman bertanding, Suharyanto optimis bahwa Ambo akan menunjukkan kemampuannya pada ajang selanjutnya.
Suharyanto juga mendorong kabupaten dan kota di Kaltim untuk menghubungkan anak-anak disabilitas berbakat dengan NPCI di tingkat daerah, demi mempersiapkan atlet yang siap bersaing di ajang nasional.
“Siapa tahu ada anak-anak di daerah yang berbakat, bisa langsung dihubungkan ke cabang olahraga daerah masing-masing, jadi kami harap teman-teman di kabupaten/kota juga aktif sehingga terjadi sinergi dalam pencarian bibit atlet ini,” ujarnya. (adv)