1,064 total views, 4 views today
Tenggarong, WARTAIKN.COM – Pengadaan bus sekolah menjadi salah satu program Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dalam upaya mendukung dunia pendidikan sekaligus untuk meminimalisir angka kecelkaan yang melibatkan pelajar.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin mendukung penuh program ini, mengngat luasnya geografis wilayah Kukar yang berdampak pada jarak tempuh cukup jauh antara rumah pelajar ke sekolah.
Apalagi, fokus pemerintah saat ini ialah infrastruktur konektivitas, sehingga angkutan pelajar sangat diperlukan untuk menjadi moda transportasi utama bagi murid-murid yang ingin bersekolah.
“Tentunya Pemkab Kukar sangat mendukung program bus ini, karena banyak anak-anak kita yang membutuhkan moda transportasi. Saya yakin ini sangat membantu dan dapat meminimalisir rawannya angka kecelakaan yang membayangi pelajar,” kata Rendi Solihin.
Sementara itu, Kadishub Kukar Ahmad Junaidi mengatakan bus sekolah ini sangat diperlukan masyarakat, karena saat warga berdialog dengan bupati maupun wakil bupati, banyak muncul aspirasi untuk pengadaan bus sekolah.
Kehadiran angkutan pelajar seringkali menjadi salah satu aspirasi mereka. Untuk itu, Pemkab Kukar telah melakukan uji coba angkutan pelajar ini di Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong.
“Kita uji coba dahulu. Dan kami diminta untuk coba lakukan pendataan dulu. Seperti kecamatan-kecamatan mana yang memang membutuhkan (bus sekolah). Kemudian datanya siapa yang perlu diangkut,” ujar Junaidi.
Di APBD-P tahun 2023 ini, Pemkab Kukar melakukan pengadaan untuk enam bus sekolah. Junaidi menyebut target penerima masih dalam pendataan.
Tipe angkutan pelajar ini merupakan bus dengan 30 kursi dan 19 kursi. Dan sampai saat ini, bus tersebut masih dalam pabrikasi.
Kemungkinan bus ini akan diserahkan di bulan Desember dan beroperasi di tahun 2024. Untuk mengangkut pelajar dari tingkat SD,SMP hingga SMA.
“Jadi di tahun ini sudah ada satu unit kami anggarkan di murni kemarin, yakni di Loa Tebu. Di perubahan kami adakan enam unit,” jelasnya.
Terkait pengelolaan bus sekolah. Junaidi menyebut untuk saat ini diserahkan ke pemerintah kelurahan dan desa penerima bantuan.
Namun, dia juga berharap penerima bantuan dapat menyiptakan swakelola. Terlebihnya, pengadaan bus ini sangat penting agar pelajar yang belum layak berkendara memiliki moda transportasi berupa bus sekolah.
“Insya Allah di tahun 2024 nanti mengikuti arahan kepala daerah akan kita adakan lagi. Kita akan atur konsep dan perkembangannya sesuai dengan keperluan masyarakat atau disesuaikan dengan jumlah pelajar,” katanya. (Gh/Adv/ Diskominfo Kukar)