330 total views, 4 views today
JAKARTA: Kementerian Perdagangan membantah bahwa minyak goreng langka. Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, sebenarnya minyak goreng ada dan tergolonmg murah, hanya saja ada oknum yang melakukan permainan sehingga memicu gangguan pasokan.
“Secara prinsip minyak goreng yang beredar ada, minyak goreng yang saat ini sudah dikategorikan minyak goreng murah, tapi ada yang mempermainkan,” tutur Oke dalam sebuh diskusi virtual, Selasa (8/3/2022) , sebagaimana dikutip media online.
Namun Oke Nurwan tak menyebutkan siapa yang bermain tersebut. Dia hanya mengibaratkan persoalan minyak goreng ini dengan sistem irigasi yang tidak lancar. Seperti pintu irigasi yang semestinya dibuka lebar namun malah dibuka kecil, juga ibarat irigasi yang dialirkan ke kebun malah mengalir ke tempat lain.
Oke mengumpakan irigasinya yang dihalang-halangi pakai batu lalu batunya saya angkat, yang menyimpan batunya dia kejar.
Dia menambahkan Kemendag berkomitmen mengatasi masalah distribusi ini. Tindakan tegas diambil untuk mengatasi persoalan ini. Kemendag akan bekerjasama dengan aparat hukum untuk membersihkan gangguan-gangguan yang ada.
Meski ada gangguan guan, Oke menambahkan, Kemendag akan mengupayakan agar kebutuhan 327 juta liter minyak goreng per bulan masyarakat Indonesia terpenuhi dengan baik.
Lebih lanjut, Oke menjelaskan, kondisi minyak goreng di pasaran saat ini tidak bisa dikatakan langka.
“Minyak goreng ini tidak langka. Tersedia. Hanya masalahnya yang dituntut masyarakat yang langka yang mana, yang Rp 14.000, Rp 13.000, Rp 11.500 ?,” katanya.
Ia lanjut mengatakan harga minyak goreng yang lebih dari tiga HET itu banyak. “Datang ke pasar mana pun kalau harga tinggi ada,” tambahnya.
Selain di pasar, minyak goreng bisa ditemukan diberbagai toko online. Oke menegaskan bahwa minyak goreng ada, hanya saja yang diburu masyarakat adalah minyak goreng yang sesuai HET. (dtc/As)