704 total views, 2 views today
Sebulu, WARTAIKN.COM – Warga Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini telah melepaskan diri dari bayang-bayang kegelapan. Program inovatif “Terang Desa Ku” telah mengubah malam desa menjadi sebuah pemandangan yang cerah dan memukau.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, dengan antusias menjelaskan transformasi signifikan yang terjadi. “Kini masyarakat dapat menikmati terangnya jalan di malam hari tanpa kekhawatiran. Aktivitas malam penduduk tidak lagi terhalang oleh kegelapan yang mencekam,” ungkapnya.
Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan PT PLN telah melahirkan terobosan luar biasa. Program yang melibatkan pemerintah desa dalam perencanaan ini menjadi bukti nyata sinergitas antara berbagai pemangku kepentingan dalam membangun infrastruktur publik yang berkualitas.
Pentingnya penerangan jalan umum (LPJU) tak sekadar soal visibilitas, melainkan juga keamanan dan produktivitas. Hendra menegaskan bahwa “program ini secara signifikan menurunkan risiko kejahatan, mencegah potensi kecelakaan, dan membuka ruang bagi mobilitas masyarakat di malam hari” ujarnya.
Titik-titik strategis seperti jalan utama dan area pemukiman menjadi fokus utama penerapan program yang revolusioner ini. Dampaknya “Terang Desa Ku” merambah jauh melampaui aspek keamanan fisik. Kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat pun mengalami transformasi. Pertemuan warga, rapat desa, dan aktivitas masyarakat kini dapat berlangsung lebih leluasa.
Antusiasme warga Segihan memperlihatkan bahwa program ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan investasi masa depan. Warga tidak lagi merasa terbatas oleh kegelapan, melainkan didorong untuk terus bergerak dan berkembang.
Ke depan, visi Hendra dan timnya sangatlah jelas. Program “Terang Desa Ku” diharapkan dapat diperluas ke seluruh Kecamatan Sebulu dan pemeliharaan berkala akan terus dilakukan untuk memastikan fungsi optimal fasilitas penerangan.
“Dengan penerangan yang memadai, kita tidak sekadar menerangi jalan, tetapi menerangi masa depan,” tutup Hendra Wahyudi, menggambarkan filosofi sederhun namun mendalam di balik program transformatif ini. Segihan kini bukan sekadar sebuah desa, melainkan potret harapan dan kemajuan di ujung cahaya.