898 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ekti Imanuel mengatakan, relokasi bagi warga yang tinggal di bantaran sungai bukan solusi untuk penanganan banjir yang terjadi hampir setiap tahun di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
“Opsi relokasi bukanlah pilihan sederhana, mengingat sebagian besar masyarakat Mahulu tinggal di sepanjang bantaran Sungai Mahakam. Dari 50 kampung di Mahulu, sebagian besar kampung terletak di tepi sungai,” kata Ekti yang merupakan daerah pemilihan Kabupaten Kutai Barat dan Mahulu ini.
Ia menuturkan bahwa bagi masyarakat Dayak, tinggal di tepi sungai adalah bagian penting dari identitas mereka, sehingga saran untuk melakukan relokasi perlu pertimbangan matang.
Untuk itu, hal yang mendesak dilakukan DPRD Kaltim saat ini adalah berfokus pada solusi jangka pendek, terutama untuk mengurangi dampak banjir, kemudian memastikan bantuan segera sampai ke masyarakat terdampak, yakni bantuan dari dinas sosial maupun badan penanggulangan bencana daerah.
Namun demikian, ia tetap mencari solusi dalam pendekatan jangka panjang namun tetap sejalan dengan kehidupan masyarakat setempat, karena mereka sejak lama menjadikan sungai sebagai pusat aktivitas, yakni solusi penanganan banjir dengan memperhatikan aspek budaya dan tradisi lokal.
“Solusi yang kita pilih harus relevan dan beradaptasi dengan keseharian warga yang terbiasa hidup di dekat sungai, karena tantangan utama adalah kebiasaan masyarakat yang telah lama bergantung pada aliran sungai sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari,” kata Ekti. (Adv).
.