1,736 total views, 2 views today
Jakarta, WARTAIKN.COM – Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menyatakan keprihatinan dan kecaman mendalam terhadap kasus pelecehan seksual yang melibatkan delapan mahasiswi di Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kalimantan Timur.
Menurut Hetifah, keselamatan dan martabat mahasiswa harus selalu menjadi prioritas utama, dan pelecehan seksual dalam bentuk apapun tidak dapat diterima dan harus ditangani dengan serius.
Dalam rilis yang dikirim Humas Hetifah Sjaifudian, Kamis (8/8) menyatakan, ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi semua mahasiswa.
“Kami tidak bisa membiarkan kejadian seperti ini berlanjut. Institusi pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan kondusif untuk belajar tanpa adanya rasa takut,” kata Hetifah.
Dia menggarisbawahi bahwa perlindungan terhadap mahasiswa merupakan tanggung jawab bersama semua pihak terkait.
Dalam tanggapannya, Hetifah mendesak tindakan cepat dan tegas dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memastikan keadilan ditegakkan.
Dia menyoroti perlunya tindakan yang jelas dan tegas terhadap pelaku pelecehan, maka ia mendorong Kemendikbudristek untuk menjatuhkan sanksi yang sesuai terhadap dua dosen yang terlibat dalam kasus ini.
“Ini penting agar korban mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dan langkah-langkah diambil untuk mencegah insiden serupa di masa depan,” tambahnya.
Selain itu, Hetifah menyoroti perlunya kebijakan yang komprehensif dan langkah-langkah pencegahan di institusi pendidikan untuk mengatasi dan melawan pelecehan seksual.
Dia menyatakan komitmennya untuk bekerja dengan pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat kerangka regulasi dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan mahasiswa di seluruh Indonesia. Menurutnya, pendekatan yang holistik dan sistematis diperlukan untuk menangani masalah ini.
Hetifah juga mengapresiasi kerja dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Uunmul yang telah mengambil langkah cepat dan tegas dalam menangani kasus ini.
“Saya mengapresiasi kerja keras Satgas PPKS Unmul yang telah memberikan rekomendasi sanksi administratif dan mendampingi korban selama proses ini. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa kampus menjadi tempat yang aman bagi semua mahasiswa,” ujar Hetifah.
Dia berharap agar Satgas PPKS terus berperan aktif dalam menangani kasus-kasus serupa.
Sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah berjanji akan mengawal proses sanksi di kementerian agar berjalan dengan transparan dan adil.
Dia juga menegaskan pentingnya koordinasi antara pihak kampus, kementerian, dan aparat penegak hukum dalam menangani kasus ini.
“Kita harus memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan aturan dan para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” tegasnya.
Hetifah juga menggarisbawahi pentingnya edukasi dan peningkatan kesadaran di kalangan mahasiswa serta staf pengajar mengenai isu-isu kekerasan seksual.
“Pendidikan mengenai hak-hak individu dan langkah-langkah pencegahan harus menjadi bagian integral dari kurikulum di perguruan tinggi,” katanya.
Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di masa depan.
Selain itu, Hetifah menyerukan agar semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harus bersatu untuk memberantas kekerasan seksual dan memastikan bahwa tidak ada lagi korban yang merasa sendirian atau tidak terlindungi,” ujarnya lagi.