2,058 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Dishut Kaltim) melaksanakan Gladi Posko yang dilaksanakan mulai hari Minggu, 4 Agustus dan ditutup pada Kamis, 8 Agustus 2024, untuk mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau yang berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Latihan ini berlangsung selama lima hari di kawasan hutan KHDTK Unmul Tanah Merah, Samarinda, dengan tujuan untuk memastikan semua pihak seperti pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat, siap bekerja sama dan bertindak cepat jika terjadi kebakaran hutan.
Dalam latihan ini, dilakukan simulasi atau gladi posko untuk melatih semua petugas dalam menangani situasi darurat kebakaran hutan.
“Melalui gladi ini, maka jika terjadi kemarau dan berpotensi karhutla, maka kita sudah siap, tidak perlu lagi berpikir berapa alat kita, berapa personel kita, berapa sumberdaya kita. Itu semua sudah kita sudah siap,” ujar Ketua Pelaksana Apel Siaga dan Gladi Posko Shahar Al Haqq.
Dalam kegiatan ini tiap peserta sudah diajarkan untuk mendeteksi titik koordinat api, mengukur luas dan membuat peta areal terbakar, membuat sekat bakar, hingga melakukan pemadaman secara manual, simulasi water bombing dengan helikopter untuk pemadaman Karhutla.
“Dengan diadakannya Gladi Posko ini, maka ketika penanggulangan karhutla, tidak terjadi kebakaran meluas, termasuk meminimalisir atau bahkan tidak adanya kesalahan dalam bertindak, jadi semua sudah terkendali,” katanya.
Kegiatan latihan ini melibatkan banyak peserta, termasuk pejabat pemerintah, petugas pemadam kebakaran, dan masyarakat yang peduli dengan lingkungan.
Mereka dilatih untuk menggunakan berbagai peralatan pemadam kebakaran dan melakukan tindakan penyelamatan jika terjadi kebakaran.
Ia menyatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam Gladi Posko sangat tinggi, total ada 632 personel, dengan rincian 216 personel dari 27 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), 264 personel dari berbagai instansi pemerintah, dan 152 personel dari unit manajemen.

“Banyak ilmu yang didapat dari kegiatan ini, seperti kerja sama tim, ketangkasan dan ketelitian dalam menjalankan perintah dan arahan, sehingga kami sebagai pemadam kebakaran yang ada di Kaltim siap siaga 100 persen menjaga karhutla,” ujar Tutur salah satu peserta dari KPH Batu Rook.
Selain latihan simulasi, juga diadakan berbagai perlombaan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para peserta dalam menangani kebakaran hutan.
Beberapa lomba yang diadakan antara lain lomba memadamkan api menggunakan peralatan manual dan mekanis, lomba membuat peta kebakaran, dan lomba pertolongan pertama.
Dalam simulasi ini juga tiap tim mempelajari tugas utamanya masing masing, misalnya tim 8 yang lebih mengutamakan untuk mempelajari gerakan lengan yang kuat dan cepat, seperti double donat, single, dan gulungan melon.
“Dalam perlombaan ini panitia memiliki standar khusus yang diperhitungkan, mulai dari bagaimana sistem koordinasinya saat melakukan pemadaman manual maupun dengan mesin, hingga posko atau tenda standar saat terjadi karhutla dan lain sebagainya,” kata Shahar.
