464 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Kesadaran pengurus cabang olahraga (cabor) tentang pentingnya regenerasi atlet sudah tinggi, salah satunya yang ditunjukkan oleh Persatuan Soft Tennis Indonesia (Pesti) Kaltim.
Kesadaran tinggi tersebut dibuktikan dengan menggelar Open Tournament untuk U-12 dan U-14, yang digelar selama empat hari pada 7-10 November 2024.
Ketua Panitia Open Tournament untuk U-12 dan U-14, M Nazaruddin mengatakan, turnamen ini dilakukan Pesti Kaltim tanpa menggunakan APBD, yakni digelar secara mandiri dibantu dengan sponsor, ajang ini digelar sebagai keinginan pengurus agar soft tennis bisa mempersiapkan atlet-atletnya sejak dini.
“Di PON September kemarin menjadi pertama kalinya Pesti Kaltim berpartisipasi. Bahkan kami sudah berhasil meraih 2 perak dan 1 perunggu. Hal tersebut tentu menunjukkan bahwa olahraga ini memiliki potensi untuk berprestasi lebih tinggi ke depan,” Nazar mengurai motivasi Pesti menggelar turnamen tersebut.
Misi dari kejuaraan ini juga selaras dengan program kerja KONI Kaltim yang mulai tahun depan akan memfokuskan pada pembinaan usia dini.
Hal ini dimaksudkan agar pembinaan atlet tak terputus, apalagi dari 659 atlet yang berlaga di PON Aceh-Sumut lalu, hanya tersisa 20 persen yang bisa digunakan kembali pada perhelatan selanjutnya, yakni dalam PON di NTT-NTB pada 2028 mendatang.
“Bahkan untuk cabor yang akan mengajukan bantuan untuk melaksanakan kejurda, KONI mewajibkan untuk lebih dulu menggelar kejuaraan usia dini. Kalau itu tidak bisa dilakukan, cabor tersebut dianggap tidak ada,” tegas Wakil Ketua III KONI Kaltim Tommy Ghozali saat diminta membuka open turnamen ini, Kamis (7/11) malam.
Hal ini, sebelumnya juga sudah diwanti-wanti oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading. Rasman mengimbau semua pengurus cabor untuk bisa mengedepankan pembinaan usia dini.
Tujuannya adalah untuk menjaga keberlanjutan pembinaan serta mempersiapkan atlet-atlet andalan di masa akan datang, karena disadari bahwa prestasi tidak bisa diraih instan, namun disiapkan dan diperjuangkan sejak dalam dan konsisten.
“Cabor-cabor itu sebisa mungkin harus mandiri, terutama dalam mempersiapkan regenerasi. Jangan hanya berharp pada APBD, manfaatkan perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar untuk bisa membantu pembinaan, seperti yang dilakukan Pesti Kaltim,” ucap Rasman. (adv)