640 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) menyatakan, seminar dan pelatihan kecakapan hidup (life skill) yang digelar selama ini, selain untuk meningkatkan kapasitas peserta juga sebagai upaya untuk mencetak pemuda menjadi pengusaha pemula.
“Kami terus mendorong pemuda setempat untuk berani berwirausaha, sehingga selama ini pihaknya terus melakukan pembinaan dan pendampingan untuk menggugah semangat merek,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim Rasman Rading di Samarinda, Senin.
Berbagai cara yang dilakukan untuk menggugah semangat mereka berwirausaha antara lain dengan menggelar sejumlah seminar, kemudian melakukan pelatihan life skill untuk pemuda.
Untuk seminar pembangkit usaha sudah dilakukan beberapa kali tahun ini, untuk pelatihan life skill sudah ada yang selesai dan masih ada yang sedang berjalan, seperti pelatihan pemuda wirausaha pemula yang digelar di Kutai Timur pada 13-25 November 2023.
Kegiatan ini dipusatkan di dua kecamatan, yakni Long Mesangat dan Busang, untuk mendorong pola pikir pemuda dan pemudi di Benua Etam berani tampil usaha mandiri.
“Diantaranya dengan kegiatan inspiratif, yakni melalui pelatihan dan seminar kewirausahaan, sebagai bentuk pengembangan diri untuk menjadi seorang pengusaha serta mampu menciptakan lapangan kerja sendiri,” katanya.
Pelatihan di Kutai Timur ini rinciannya adalah di Kecamatan Long Mesangat akan diadakan lima bidang pelatihan, yakni bidang sablon dan desain, bidang peternakan, bidang tata boga, bidang perbengkelan dan make up artist.
Sementara di Kecamatan Busang diadakan empat bidang pelatihan, yakni life skill mengukir, bidang perikanan, bidang peternakan, dan bidang perbengkelan.
“Untuk peserta berjumlah 180 orang yang telah didata oleh Dispora Kaltim. Jumlah tersebut berasal dari berbagai desa dari 2 kecamatan tersebut,” kata dia.
Seperti dari Desa Sumber Agung, Tanah Abang, Sumber Sari, Mukti Utama, Segoi Makmur, Mekar, Senambah, Kelinjau. Ada pula Long Nyelong, Long Lees, Long Pejeng, Long Bentuk, Rantau Sentosa, Longpoq Baru, Teluk Baru dan Long Tesak.
Hal yang menjadi perhatian adalah soal biaya dari seluruh pelatihan tersebut, yakni seluruh pelatihan ini tidak memungut biaya sepeserpun alias gratis, sehingga peserta tinggal mengikuti saja.
“Ini semua gratis ini, bahkan ada yang mendapat bantuan peralatan. Seperti di tata boga, kami kasih alat kepada peserta sehingga setelah ini mereka bisa mandiri. Dalam pelatihannya, mereka dilatih untuk bisa membuat 10 jenis produk kuliner,” katanya. (Adv/ Dispora Kaltim)