750 total views, 4 views today
Tenggarong, WARTAIKN.COM – Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesi. Banyak peninggalan kebudayaan dan produk khas yang hingga saat ini dilestarikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Untuk melestarikan produk khas baik berupa kuliner maupun suvenir, maka dibutuhkan pengenalan, pemasaran, dan promosi. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) memberikan kontribusi yang baik dalam menjaga kelestarian kebudayaan Kutai.
Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Kemitraan Dinas Perindustian, Perdagangan, Koprasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kukar Zaidah Isnaini, memberikan komentar tentang menjaga kelestarian kebudayaan, khususnya produk kerakyatan yang ada di Kota Raja Tenggarong maupun Kukar umumnya.
Zaidah mengatakan bahwa strategi saat ini untuk menjaga kebudayaan, diantaranya adalah dengan cara memperlihatkan budaya di event-event yang dibuat oleh pemkab, dan di media-media.
“Di berbagai media kita sajikan, kemudian pameran dan event-event dengan mengikuti pameran. Kita tampilkan produknya dan cara pembuatannya” ucap Zaidah pada Sabtu (14/10/2023).
Selain itu, Zuliah mengatakan Bupati Kukar Edi Damansyah telah menekankan untuk mempromosikan makanan khas tradisional Kutai yaitu “jajak” atau kue khas daerah.
“Kita digenjot oleh bapak bupati untuk mempromosikan makanan khas tradisional Kutai, yaitu jajak seperti temu kunci, jajak cincing, keminting, roti balok, dodol kertap, dan lainnya,” ucapnya.
Selanjutnya, Kasi Promosi dan Kemintraan mengatakan, selain kuliner ada juga kelestariaanya berupa kerajinan tangan masyarakat Kota Raja.
Kerajinan itu misalnya ulap doyo, ada yang berupa badon tencep sama kerajinan sulam tumpar, kemudian ada aneka jenis produk manik-manik dan kerajinan rotan.
Dari pihak Pemkab juga meminta agar semua yang berketerkaitan dengan kebudayaan Khas Kutai untuk dimintakan hak cipta sehingga menjadi brand dari Kota Raja.
“Jadi itu yang dimintakan kak cipta dan brand dari Kutai Kartanegara. Dalam hal ini, kami juga sudah bekerjasama dengan pihak koperasi sebagai pelaku pembina UMKM di Kutai Kartanegara,” kata dia. (Rob/ Adv/ Diskominfo Kukar).