852 total views, 4 views today
Tenggarong, WARTAIKN.COM – Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono mengatakan, di wilayahnya memiliki potensi komiditi jamur tiram yang cukup baik. Saat ini sudah dikelola seorang petani muda serta berhasil dengan baik.
Keterampilan ini dilakukan oleh seorang petani muda berbakat bernama I Made Susana. Dengan keberanian dan inovasi, ia telah mengubah budidaya jamur tiram menjadi usaha menguntungkan yang layak diacungi jempol.
Dalam waktu singkat, Made berhasil membuktikan bahwa pertanian modern bukan sekadar mimpi, melainkan realita yang menggiurkan. Dengan produksi harian mencapai 150 kilogram jamur tiram dan harga jual Rp30.000 per kilogram, ia telah menciptakan model bisnis pertanian yang cemerlang.
Proses yang ia jalani tidaklah mudah. Setiap siklus produksi membutuhkan waktu 120 hari, mulai dari pembuatan baglog selama 7 hari, masa inkubasi 30 hari, hingga masa pertumbuhan jamur selama 80 hari. Namun, hasilnya sungguh menakjubkan – setiap baglog mampu dipanen 4-5 kali dalam empat bulan!
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, sangat mengapresiasi keberhasilan Made. “Inilah contoh nyata bagaimana seorang petani muda dapat menghasilkan komoditas bernilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar kesuksesan pribadi, Made memiliki visi besar. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi kaum milenial lainnya untuk mencintai dan mengembangkan sektor pertanian. Bahkan Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, sampai tertarik mengunjungi lokasi usahanya. (Adv/ Diskominfo Kukar)