OIKN Tarik Minat Pebisnis Kazakhstan untuk Bangun Kota Cerdas

Kepala OIKN Bambang Susantono di Astana, Kazakhstan,

 1,194 total views,  2 views today

 

Astana, Kazahkstan, WARTAIKN.COM,- Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono berbicara di Forum Investasi bertemakan “Investing in Indonesia’s Future Capital: Smart and Sustainable Forest City Nusantara” di Astana, Kazakhstan, pada Selasa (4/7/2023).

Melalui rilis yang dikirim Tim Komunikasi OIKN disebutkan, dalam kesempatan itu Bambang mengajak para investor dari Kazakhstan untuk berpartisipasi membangun ibu kota baru Indonesia di Nusantara.

Forum dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman, dirinya berharap dengan adanya forum ini, maka hubungan kerja sama bilateral Indonesia (Nusantara) dengan Kazakhstan (Astana) ke depannya dapat berjalan baik.

Deputi Bidang Tranformasi Hijau dan Digital Prof. Mohammed Ali Berawi dan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono juga turut mengisi forum tersebut sebagai pembicara pada sesi panel, yang dimoderatori oleh Kedutaan Besar RI di Astana Gustaf Daud Sirait.

Di awal paparannya, Bambang menyampaikan kepada para investor dari Kazakhstan, Pemerintah Indonesia terus membuka berbagai peluang untuk para investor dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

“Otorita menyambut kontribusi dalam berbagai bentuk investasi langsung dan public-private partnership (PPP). Kami juga terbuka untuk mengeksplorasi berbagai jenis pembiayaan kreatif, seperti blended financing dan mekanisme crowd funding,” ungkap Bambang.

Bambang menyebutkan, ketertarikan dunia investasi per 28 Juni 2023 tercatat 256 Letter of Intent (LoI) yang diterima OIKN di berbagai sektor, angka ini akan terus meningkat.

Ketertarikan investasi ini berasal dari 19 negara, dengan 5 negara teratas yang berminat berinvestasi yakni Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan China, atau terbilang sekitar 50 persen dari perusahaan asing.

Menanggapi soal investasi, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono menjelaskan, terkait 12 sektor penting investasi di Indonesia, 6 di antaranya adalah sektor prioritas teratas yang berfokus pada investasi jangka pendek.

Investasi jangka pendek ini yakni sektor energi terbarukan, telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengolahan air, dan pengolahan limbah. Sektor ini akan menjadi infrastruktur dasar pembangunan hingga tahun 2024.

Sedangkan 6 lainnya adalah sektor prioritas tinggi yang berfokus pada investasi jangka panjang, di antaranya kota praja (township), teknologi, fasilitas kesehatan, infrastruktur komersial, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri.

Agung juga menjelaskan, setidaknya terdapat 300 lebih proyek investasi yang berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

“Hingga saat ini lebih dari 300 proyek yang sedang dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), seperti kawasan perumahan yang telah saya sebutkan,” kayanya.

Sebanyak 130 proyek dengan perkiraan investasi ini berdasarkan nilai tanahnya saja, sehingga ia ingatkan jangan sampai salah paham, karena ini bukan total nilai investasi, tetapi ini hanya dari nilai tanah dan biaya bangunan.

“Sama halnya dengan area komersial, pusat perbelanjaan, pendidikan yang jelas menjadi sangat penting, termasuk transportasi, kesehatan, dan sebagainya,” ungkap Agung.

Sektor-sektor pembangunan Nusantara dapat menjadi proyek strategis bernilai tinggi dengan mengedepankan pembangunan keberlanjutan. Setiap sektor dianalisis sesuai dengan kebutuhan pendanaan, mekanisme pendanaan yang akan digunakan, dan legalitas yang menaungi.

Seperti halnya sektor perumahan yang mempunyai peluang investasi paling signifikan. Perumahan mempunyai estimasi investasi dengan rentang 0,67-1,09 miliar dolar.

Mengacu pada kebutuhan tersebut maka skema pendanaan yang digunakan adalah Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dengan penanggung jawab dari Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).

wartaikn.com @ 2023