914 total views, 2 views today
Tenggarong, WARTAIKN.COM – Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menutup rangkaian kegiatan Festival Budaya Kutai Adat Lawas “Nutuk Beham” di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat, Minggu (11/05/2025). Festival yang berlangsung selama empat hari ini menjadi puncak pelestarian budaya tradisional masyarakat Kutai.
Penutupan festival ditandai dengan pemukulan gong dan penyerahan piagam penghargaan kepada kepala desa serta pemangku adat Desa Kedang Ipil. Momen simbolis ini menandai berakhirnya rangkaian acara budaya yang telah memikat ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
Bupati didampingi sejumlah pejabat daerah termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Arianto, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang juga Plt. Kepala Dinas Pariwisata Aji Ali Husni. Turut hadir Plt. Kepala Dinas Perkim M. Aidil, Camat Kota Bangun Darat Zulkifli, dan Anggota DPRD Kukar Budi Fahmi.
Bupati Edi menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat Desa Kedang Ipil yang telah menjaga tradisi adat budaya secara turun temurun. Komitmen masyarakat dalam melestarikan budaya adat Kutai lawas “Nutuk Beham” patut mendapat penghargaan dan dukungan penuh pemerintah daerah.
Ia menjelaskan bahwa Pemkab Kukar melalui strategi pembangunan Kukar Idaman 2021-2026 menjalankan program Kukar Kaya Festival (KKF). Program ini memfasilitasi dan berkolaborasi antara pemerintah, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan komunitas seni dengan para pemangku adat.
“Sekali lagi atas nama Pemkab Kukar kami mengucapkan terimakasih khususnya pada masyarakat, tokoh masyarakat dan pemangku adat Desa Kedang Ipil yang telah melestarikan budaya adat peninggalan nenek moyang ini,” ujar Edi dengan penuh apresiasi.
Festival Budaya Kutai Adat Lawas Nutuk Beham telah masuk dalam kalender festival budaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan ini difasilitasi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan karena merupakan tradisi seni budaya peninggalan nenek moyang yang sangat berharga.
Bupati menegaskan komitmennya untuk terus memfasilitasi kegiatan seni dan budaya yang tumbuh dari masyarakat desa. Ia berharap semua tradisi warisan nenek moyang dapat dijaga dan dilestarikan sebagai kekayaan serta kearifan lokal yang tak ternilai harganya.
(Adv)