456 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Ketua Taekwondo Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (TI Kaltim) Aidin S Hadi, mengaku cukup puas dengan apa yang diraih oleh atlet taekwondo setempat, meski tidak meraih emas dalam Babak Kualifikasi (BK) PON, karena perjuangan mereka ini masih bisa lolos menuju PON 2024.
BK PON tersebut digelar di GOR POPKI Jakarta, pada 27 sampai 30 Oktober. Dalam turnamen yang diikuti 805 atlet dari 35 provinsi ini, Provinsi Jabar sukses menjadi juara umum dengan mendulang 10 medali emas, 6 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Sedangkan tim taekwondo dari Kaltim berhasil mendapatkan 3 medali perak dan 5 medali perunggu. Perolehan medalinya memang minim, namun taekwondo Kaltim tetap memperoleh tiket menuju PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
“Meski tidak ada emas yang didapat, namun saya kira tidak terlalu jauh. Persiapan kami memang cukup minim. Kemudian sebagian besar atlet ini masih dalam masa peralihan dari junior ke senior,” kata Hadi di Samarinda pada Jumat, (10/11).
Ia juga mengatakan bahwa dari hasil pemantauan saat pertandingan di BK tersebut, dari sisi teknik masih berimbang, sehingga ia menilai atlet Kaltim hanya kalah di pengalaman, sehingga setelah ini, ia optimis dalam PON mendatang mampu meraih lebih baik karena pengalaman yang didapat.
Hadi melanjutkan, terdapat 26 atlet taekwondo yang didominasi wajah-wajah baru. Dari jumlah ini, secara keseluruhan Kaltim berhasil meloloskan 15 atlet untuk berlaga di pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Setelah ini, lanjutnya, sambil menunggu dimulainya TC Sentralisasi, ia menginstruksikan kepada atlet-atletnya menjaga kondisi fisik, karena ia ingin saat masuk ke pemusatan latihan mendatang, fisik atlet sudah fit pada kisaran 70-80 persen.
“Menjaga fisik, termasuk mental sangat penting, apalagi kami menginginkan saat Puslatda mendatang, tinggal mematangkan teknik dan strategi, mengingat pengalaman mereka sudah mencukupi,” katanya.
Ia mengaku optimistis bahwa dengan persiapan yang lebih matang, yakni rencana puslatda selama enam bulan, atlet-atlet mereka memiliki peluang mendapat medali, yakni pihaknya menargetkan minimal meraih 1 emas.
Ia juga mengatakan, untuk mencetak atlet berprestasi tidak mudah, dibutuhkan proses yang tidak singkat. Sebagaimana amanah UU tentang keolahragaan, yakni untuk melahirkan atlet masa depan harus dilakukan sejak dini. (Abn/ Adv/ Dispora Kaltim)