235 total views, 235 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Memasuki Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK tahun ajaran 2025-2026, sejumlah permasalahan pun muncul, mulai dari daya tampung sekolah, kualitas, hingga tingginya minat siswa berlomba masuk sekolah negeri, sementara sekolah swasta minim peminat.
Terkait dengan itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Muhammad Darlis Pattalongi mengatakan, untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga, kerja sama antara pemerintah dan sekolah swasta menjadi penting.
Hal ini menjadi perhatian karena pihaknya ingin sekolah swasta juga bisa tumbuh dan terus berkembang, sehingga tidak semua calon siswa mengejar ke sekolah negeri karena adanya pilihan sekolah swasta yang berkualitas dan dengan layanan baik.
Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan pemantauan langsung pelaksanaan SPMB di setiap kabupaten dan kota, untuk memastikan bahwa proses penerimaan siswa baru berjalan sesuai regulasi dan terjadi pemerataan layanan.
Komisi IV DPRD Kaltim bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat serta kepala cabang wilayah Disdikbud se-Kaltim, untuk menjawab berbagai masalah ini, pada Selasa (10/6) kemarin pun menggelar rapat dengar pendapat.
“Tantangan ketidakseimbangan antara jumlah lulusan SMP dan yang sederajat dan kapasitas SMA/SMK Negeri ini memang menjadi perhatian. Masalahnya bukan hanya daya tampung, tapi juga pola pikir siswa yang ingin masuk ke sekolah unggulan tertentu,” kata Darlis.
Hal inilah yang kemudian membuat distribusi murid ke sekolah-sekolah tidak merata. Namun dalam hal ini pemerintah tidak hanya berfokus pada sekolah negeri, tetapi juga pada perkembangan sekolah swasta, karena sekolah swasta juga harus berkembang dan meningkatkan kualitas.
“Para lulusan SMP maupun yang sederajat tidak semua bisa masuk sekolah negeri, jika semua masuk negeri, sekolah swasta tentu tidak berkembang. Tentunya pemerintah juga perlu memperhatikan sekolah swasta agar sama-sama memiliki daya saing,” katanya. (Adv)