1,086 total views, 2 views today
Jakarta, WARTAIKN.COM – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyampaikan perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga akhir Januari 2024.
Dalam rilis yang dikirim oleh Humas OIKN, Bambang mengatakan bahwa pembangunan IKN telah berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Sampai akhir Januari 2024, pembangunan IKN mencapai 71,47 persen dari target yang ditetapkan di tahap 1, angka ini juga melebihi target,” kata Bambang.
Hal ini membuktikan bahwa komitmen pihaknya untuk terus bekerja mewujudkan IKN sebagai kota yang layak huni dan dicintai atau liveble and loveable city, secara bertahap akan tercapai.
Bambang menjelaskan, pembangunan IKN tahap 1 terdiri dari empat groundbreaking, untuk groundbreaking 1 hingga 4 telah dilaksanakan pada September, November, Desember 2023, dan Januari 2024.
Terdapat delapan sektor utama yang dibangun termasuk hotel, hunian, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi dan transportasi, serta area hijau.
Total investasi yang telah masuk untuk pembangunan IKN tahap 1 mencapai Rp47,5 triliun, dengan porsi investasi swasta mencapai Rp35,9 triliun.
Lebih lanjut, saat ini sudah ada sekitar 350 Letter of Intent (LoL) yang diterima oleh OIKN dan tengah dikaji. Proses yang mendetail dilakukan untuk dapat memberikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama bagi pembangunan IKN.
Pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) juga terus memberikan progres yang baik. Pembangunan Istana Presiden dan Lapangan Upacara telah mencapai 54,7 persen.
Area Sumbu Kebangsaan Fase 1 juga sudah mencapai 96,41 persen, sementara untuk Bendungan Sepaku Semoi pekerjaannya sudah mencapai 100 persen.
Bambang mengatakan, penyelesain berbagai sarana dan prasarana ini sesuai dengan target untuk mengukir sejarah baru, yaitu merayakan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN.
Tidak hanya itu, pembangunan IKN juga menunjukkan dampak positif bagi area sekitar, sehingga saat ini pembangunan menjangkau area-area di luar KIPP.
Bambang menambahkan, IKN dibangun dengan perencanaan yang matang berdasarkan kajian, studi, dan diskusi dengan berbagai ahli di bidang masing-masing.
Hal ini ditujukan agar masyarakat yang tinggal di IKN merasa betah dan nyaman, karena IKN adalah liveable and lovable city.
Rumah Teknologi yang ada di IKN akan menjadi wadah untuk melakukan proof of concept, sehingga pengunjung dapat melihat secara langsung berbagai teknologi yang akan diterapkan di IKN.
“Kami ingin IKN punya ekosistem yang lengkap, tidak hanya fasilitas publik atau kantor pemerintah, tapi juga tempat untuk UMKM, tempat hangout, tempat stand-up comedy, atau tempat olahraga, agar kota ini tidak hanya layak huni, tapi juga dicintai,” katanya.
Sebagai kota pertama di Indonesia dengan perangkat keberlanjutan yang komprehensif, komitmen OIKN dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan juga penting, terutama untuk memberikan international confidence dan pembangunan yang berdampak positif.
“Dari 252.000 hektare luas IKN, kawasan yang dibangun infrastruktur hanya 25 persen. Sedangkan yang 65 persen akan menjadi area hutan kembali,” katanya.
Adapun sisanya yang 10 persen digunakan untuk area produksi pangan. Penghutanan kembali (reforestasi) telah dilakukan di IKN yang juga turut didukung oleh komunitas-komunitas yang ingin terlibat dalam ‘Green Movement: Sabuk Hijau Nusantara’.
IKN juga telah meluncurkan Nusantara Net Zero Strategy 2045 di COP-28 di Dubai, kemudian akan meluncurkan Nusantara Nature Positive Plan (Rencana Induk Keanekaragaman Hayati) yang selaras dengan Kunming Montreal Global Biodiversity Framework.
OIKN juga membentuk Komite ESG untuk memandu pembangunan IKN agar terus sejalan dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola internasional.
Selain itu, pembangunan IKN juga telah mendapat dukungan dari dunia internasional, termasuk dukungan dari 13 badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mereka menyatakan dukungan pembangunan IKN sesuai bidang keahlian masing-masing, seperti UN HABITAT, UNDP, UNICEF, UNESCAP, dan UN Woman.
Melalui banyaknya dukungan dan sejumlah realisasi tersebut, maka ia berharap pembangunan IKN dapat terus berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditetapkan.
Ia juga berharap pembangunan IKN dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, kemudian bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mendorong pemerataan ekonomi untuk mencapai Indonesia emas pada 2045. (Gal)