318 total views, 2 views today
Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur telah memberikan izin pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah SMA/SMK sederajat pada awal Januari 2022 dengan cacatan menerapkan ptokol kesehatan yang ketat.
Ketua Komisi IV DRPD Kaltim Rusman Yaqub menilai keputusan tersebut telat dilakukan oleh Disdikbud Kaltim dalam melakukan PTM, mengingat sekolah di tingkat SD hingga SMP sudah mulai melakukan PTM pada September 2021 lalu.
“Sebenarnya ini terlambat sudah, tetapi tidak apa-apa dan harus disegerakan PTM dilaksanakan. Kenapa ini telat, nampaknya Pak Gubernur juga tidak ingin mengambil resiko dan mempertaruhkan keselamatan anak-anak kita,” kata Rusman di Samarinda baru-baru ini.
Rusman juga menegaskan, saat ini anak didik di Kaltim sudah mengalami yang namanya learning lose (kalah belajar), diakibatkan kekosongan pembelajaran dalam jangka waktu yang panjang. Bahkan menurutnya fenomena ini akan menciptakan lose generation (generasi kalah) atau generasi penerus yang tidak mampu bersaing kedepan.
“Kalau begini terus kita akan kacau, kita ini sudah mengalami yang namanya learning lose dan jika ini begini terus maka akan tercipta lah lose generation,” tegasnya.
Ditempat terpisah sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan (Kadisdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengatakan izin PTM tersebut diterbitkan karena semua sekolah telah memenuhi syarat target vaksinasi yang dilakukan para guru dan pelajar se Kaltim, yaitu melebihi 75 persen.
“PTM ada yang sudah dimulai sejak 4 Januari 2022. Tapi, ada juga sejumlah sekolah yang melaksanakan sejak 5 atau 10 Januari 2022. Semoga pelaksanaan PTM ini bisa menjadi penyemangat HUT ke 65 Kaltim, semangat sehat dan membangun kualitas SDM Kaltim,” kata Anwar Sanusi.
Pewarta : Saputra
Editor : Rhd