Bupati Kukar: Stigma Negatif LDII Tertutup Itu Tidak Benar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah (ist/Prokom Kukar).

 755 total views,  4 views today

Tenggarong, WARTAIKN.COM – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menegaskan bahwa stigma yang mengatakan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersifat tertutup dan inklusif terbatas hanya pada komunitasnya saja adalah pandangan yang keliru. Pernyataan ini disampaikan saat beliau melaksanakan Safari Jum’at di Masjid Hayyun Al-Mubarok Kelurahan Loa Ipuh Komplek LDII Kecamatan Tenggarong pada Jumat (18/04/2025).

Dalam sambutannya, Bupati mengklarifikasi berbagai anggapan negatif yang beredar di masyarakat tentang organisasi keagamaan ini. Ia juga membantah rumor yang menyebutkan adanya praktik membersihkan masjid secara khusus setelah digunakan oleh jamaah non-LDII.

“Bahkan ada juga stigma negatif yang menyatakan kalau jemaah lain sholat di Masjid LDII setelah pulang lantainya dipel (bersihkan-red) dan disiram. Tidak terjadi hal seperti itu, saya sendiri sudah berkali-kali mengikuti ibadah di masjid LDII,” ujarnya.

Edi Damansyah menunjukkan bukti nyata keterbukaan LDII melalui penunjukan imam dan khatib dalam kegiatan Safari Jum’at tersebut. “Pada Silaturahmi Safari Jum’at Bertindak sebagai Khatib dan Imam Sholat Jum’at, KH. Abdul Hanan selaku Ketua MUI Kabupaten Kutai Kartanegara, hal ini menunjukkan keterbukaan LDII,” tambah Edi.

Bupati juga mengungkapkan rasa syukurnya atas keharmonisan hubungan antar organisasi keagamaan di Kukar yang tidak ditemui di daerah lain. “Alhamdulillah saya sangat bersyukur ormas islam seperti NU, Muhamadiyah, dan LDII selalu menyertai kami dalam kegiatan Pemerintah khususnya safari subuh,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Edi Damansyah berbagi pengalaman tentang keheranan kepala daerah lain mengenai keberhasilannya menyatukan para pimpinan organisasi Islam. Di berbagai daerah, kehadiran bersama para ketua ormas Islam dalam satu forum adalah hal yang jarang terjadi, dan biasanya hanya diwakilkan oleh perwakilan saja.

Bupati menekankan bahwa kerukunan antar pemimpin organisasi keagamaan akan menular kepada anggotanya. Ia berpesan agar keharmonisan ini tetap terjaga dan tidak merusak persatuan, terutama di tingkat akar rumput seperti di desa maupun RT.

“Kebersamaan ini harus terus dijaga dan dipelihara dengan baik sebagai kekuatan dan modal sosial yang memberikan kontribusi sangat besar bagi pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara,” tegas Bupati Edi Damansyah.

Safari Jum’at tersebut turut dihadiri oleh Ketua NU Kukar, Ketua Muhammadiyah Kukar, Dandim 0906 KKR, perwakilan Forkopimda, Sekretaris Daerah Kukar, Asisten III dan unsur Perangkat Daerah lainnya, yang semakin menegaskan semangat persatuan dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kutai Kartanegara.

(Adv)

wartaikn.com @ 2023