466 total views, 6 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meminta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda, melakukan evaluasi terhadap kelayakan PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudera (PMTS), karena kapalnya menabrak fender Jembatan Mahakam I.
“Kami mendesak KSOP segera turun tangan mengevaluasi kelayakan PT PMTS untuk terus beroperasi di Kalimantan Timur, setelah kapal milik perusahaan ini menabrak fender jembatan,” kata anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono.
Hal ini ia katakan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait insiden kapal tongkang menabrak Jembatan Mahakam I, di Gedung E DPRD Kaltim, Senin malam (28/4/2025).
Sebelumnya, fender (perangkat pengaman di sekitar pilar jembatan untuk melindungi struktur jembatan dari benturan kapal atau objek lain) Jembatan Mahakam I ditabrak kapal tongkang milik PT PMTS pada Februari 2025.
Dalam RDP ini Sapto Setyo juga meminta agar semua kapal milik perusahaan tersebut ditahan sementara waktu sebagai bentuk tindakan preventif.
“Tahan semua kapal mereka yang beroperasi di wilayah Kaltim. Kita tidak bisa menoleransi kelalaian yang membahayakan masyarakat,” kata Sapto menegaskan.
Hal ini diungkapkan karena merasa kecewa atas ketidakhadiran manajemen perusahaan dalam beberapa RDP sebelumnya hingga RDP pada Senin malam kemarin, sehingga hal ini pun menjadi catatan serius bagi legislatif.
Sikap yang dianggap tidak kooperatif ini, maka pihaknya menilai perusahaan tidak layak beroperasi di Kaltim. Sementara Komisi II DPRD Kaltim harus terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan hukum dan tanggung jawab dari pihak terkait.
RDP yang kesekian kalinya ini dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Kaltim Sabaruddin Panrecalle, namun semua anggota komisi kecewa karena manajemen PT PMTS tidak hadir, padahal kehadiran mereka penting untuk mencari solusi bersama untuk perbaikan kerusakan yang terjadi. (Adv)
