662 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Desain Besar Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (DBON Kaltim) mengusulkan pengadaan sport science kepada pemerintah provinsi setempat, agar lebih cepat mengetahui keunggulan dan kelemahan seorang atlet, sehingga tim bisa mengarahkan minat dan bakat atlet.
Sport science merupakan piranti untuk penerapan berbagai ilmu pengetahuan yang bisa mengukur kemampuan dan potensi seorang atlet, yakni terdiri dari ilmu kepelatihan, biomekanika, motor control dan motor development, ilmu psikologis, ukuran asupan nutrisi bagi atlet dan sejumlah fungsi lain.
Usulan pengadaan tersebut telah diserahkan ke Pemprov Kaltim untuk tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, sehingga mulai tahun depan pembinaan olahraga sejak dini dapat lebih maksimal dilakukan.
Saat ini, baru terdapat empat daerah di Indonesia yang telah memiliki sport science yakni Kota Surabaya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Bandung, dan Kota Semarang, sehingga jika usulan ini terealisasi, maka Kaltim menjadi daerah kelima yang memiliki sport science.
“Kalau disetujui dan alatnya ada, maka persiapan Kaltim lebih optimal dalam mencetak atlet berprestasi. Jika ada, maka akan menjadi satu-satunya di Kaltim dengan lokasi perangkat ada di Samarinda,” kata Kepala Sekretariat DBON Kaltim Zairin Zain di Samarinda, awal November ini.
Untuk itu, semua daerah di Kaltim boleh mengirimkan atlet mereka ke Samarinda untuk pembinaan lebih lanjut, karena tiap daerah diyakini memiliki potensi atlet yang dapat dimaksimalkan.
Ia menuturkan bahwa saat ini DBON Kaltim masih terkendala dengan minimnya fasilitas penunjang dalam peningkatan prestasi, sehingga keberadaan piranti sport science sebagai media parameter merupakan hal yang perlu dipenuhi.
“Di cabang olahraga (cabor) bulu tangkis misalnya, saat seorang pemain dites melalui sport science, dengan postur tubuh yang tinggi,namun ternyata secara power indikatornya lemah, sehingga jika hal ini dipaksakan, maka bisa dipastikan bakal sulit untuk bersaing,” katanya mencontohkan.
Pengadaan sport science, lanjut Zairin, sangat penting agar pembinaan pada anak usia dini yang dilakukan tidak sia-sia, sehingga ia berharap hal ini bisa terealisasi secepat mungkin sehingga bisa berkolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim sebagai pemangku kebijakan keolahragaan.
“Sport science merupakan kegiatan unggulan yang akan dijalankan DBON Kaltim tahun depan. Jika terwujud, maka pembinaan atlet bisa berjalan mulus dan optimal,” kata Zairin. (Abn/ Adv/ Dispora Kaltim).