435 total views, 435 views today
Kuala Lumpur, WARTAIKN.COM – Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Sri Anwar Ibrahim membuka secara resmi Majelis Tilawah dan Hafazan Al-Qur’an (MTHA) Peringkat Antar-Bangsa ke 65, tanggal 2 Agustus 2025, di Dewan Merdeka, World Trade Center, Kuala Lumpur.
MTHA ini diselenggarakan setiap tahun. Kegiatan MTHA ke-65 ini diikuti oleh 71 peserta dari 49 negara. Sedangkan Dewan Hakim berjumlah 20 orang. Berasal dari 11 negara. Malaysia mengirim 9 orang hakim.
Disusul Mesir mengirim 2 orang hakim. Selebihnya dari 9 negara. Masing-masing mengirim satu orang hakim, yaitu dari Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, Qatar, Iran, Irak, Maroko, dan Jordania.
Sri Wahyuni, sebagai pelatih tilawah peserta, menambahkan bahwa hakim dari Indonesia, Dr. Yusnar Yusuf Rangkuti merupakan pelatih nasional, sekaligus pelatih kafilah Kaltim.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Panitia Penyelenggara atas terselenggaranya kegiatan MTHA yang diikuti oleh 49 negara.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa tujuan diselenggarakannya MTQH adalah untuk “mengimarahkan majelis ilmu dengan cara berusaha memahami dan mengamalkan Al-Qur’an untuk mewujudkan generasi Rabbani”.
Anwar Ibrahim dengan pakaian khas Melayu, menuturkan bahwa “dakwah harus dengan bijaksana, penuh rahmat dan kasih sayang serta kesabaran, sebagaimana dicontohkan para ulama penyebar agama Islam di Tanah Melayu maupun di Tanah Jawa (Indonesia)”.
Tampak hadir mendampingi Perdana Menteri Malaysia yaitu Menteri Hal Ekhwal Agama, Datuk Mohammad Na’im bin Haji Mokhtar, dan Menteri Kesehatan Datuk Seri Dzulkefly Ahmad. Hadir pula perwakilan negara-negara sahabat.
Sebelum dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Malaysia, acara MTHA didahului dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Malaysia, pembacaan doa oleh Mufti Wilayah Persekutuan, Ahmad Fauwaz Bin Ali Fadhil dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Surah Al-Isra’ ayat 9, oleh Mohammad Husaini Bin Mahmud, juara pertama MTHA Tingkat Antar Bangsa ke 64, tahun 2024 yang lalu.
Jauhar Efendi, Wakil Ketua III LPTQ Kaltim selaku pendamping, menyampaikan kekagumannya, karena ada juga peserta dari Amerika, German, Srilanka, Cambodia, Canada, Rusia, yang selama ini publik tahu bahwa warga yang beragama Islam di negara-negara tersebut adalah minoritas, namun mampu mengirim peserta untuk mengikuti kegiatan MTQ Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia. (MJE)