220 total views, 220 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Subandi, menilai bahwa pembangunan jalan untuk tiga daerah yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu yang sebesar Rp18 miliar, tidak mencukupi.
Minimnya anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan menjadi hambatan utama dalam menangani kerusakan jalan, terutama saat musim hujan, karena tingkat keparahannya lebih besar ketimbang anggaran yang disiapkan.
“Kondisijalan ini sudah dalam tahap kritis sehingga membutuhkan perhatian serius dari semua pihak, terutama pemerintah provinsi untuk jalan yang statusnya milik provinsi,” kata Subandi.
Penanganan infrastruktur yang hanya dilakukan saat situasi sudah parah dan membahayakan masyarakat, tidak ada peningkatan jalan, sehingga biaya yang dibutuhkan semakin besar.
“Misalnya di Balikpapan ada jalan rusak dengan status darurat, lalu Kukar gimana. Akhirnya semua dilempar balik, tidak jelas siapa yang menangani. Belum lagi Mahulu, Kutai Barat,” katanya.
Apalagi pemerintah daerah baik kabupaten/kota juga mengeluh karena selain anggaran yang minim, mereka juga tidak punya alat berat, tidak punya eskavator, perlengkapan penanganan jalan pun sangat terbatas.
Banyak juga pekerjaan yang dilakukan dengan penunjukan langsung melalui paket kecil dengan anggaran minim sehingga tidak maksimal. Kalau jalan rusak ditangani sepotong-sepotong dan tidak tuntas.
“Apalagi saat musim hujan, kondisi jalan pun banyak titik rawan, berlubang dan longsor. Selain mengancam keselamatan pengendara, hal ini juga berdampak pada distribusi logistik, akses pendidikan, dan pelayanan kesehatan,” kata Subandi. (Adv)