378 total views, 2 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Persoalan infrastruktur dasar di wilayah pedalaman dan perbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan, diantaranya oleh Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Apansyah.
Ia menegaskan bahwa kondisi infrastruktur di beberapa desa di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) hingga Kabupaten Berau masih sangat tertinggal, terutama di daerah pedalaman seperti Sandaran dan Mangkaliat.
“Kalau bicara infrastruktur, di Kutim masih ada dua desa di perbatasan dengan Berau, yaitu Sandaran dan Mangkaliat. Sampai saat ini belum terhubung jalan. Dari sembilan desa, belum satu pun yang teraliri listrik,” ungkap Apansyah di Samarinda, beberapa hari lalu.
Tak hanya itu, Apansyah juga menyoroti kondisi daerah hulu seperti Muara Bengkal yang menurutnya juga mengalami keterisolasian dan minim fasilitas dasar. Padahal, daerah-daerah tersebut memiliki potensi sumber daya yang sangat besar.
Apansyah mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah kabupaten/kota serta Bappeda. Ia mengungkapkan, saat ini terdapat usulan dana bantuan keuangan (Bankeu) dari kabupaten/kota ke Pemerintah Provinsi Kaltim yang nilainya mencapai Rp1,3 triliun.
“Kita akan seleksi usulan tersebut dan lihat mana yang paling prioritas. Kami di Komisi III memperjuangkan tiga daerah, yakni Kutim, Berau, dan Bontang, agar mendapatkan porsi pembangunan yang adil,” tegasnya.
Apansyah menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di Kaltim, terutama menjelang masa transisi Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, daerah penyangga seperti Kutim dan Berau tidak boleh tertinggal, apalagi menyangkut infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih. (Adv)