288 total views, 6 views today
Samarinda WARTAIKN.COM – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sabaruddin Panrecalle angkat bicara terkait polemik pengelolaan hotel atlet yang hingga kini belum menemukan kejelasan.
Sabaruddin menegaskan bahwa keberadaan aset tersebut berpotensi menjadi beban besar bagi Pemprov Kaltim apabila tidak segera ditangani dengan serius, baik dari sisi pengelolaan maupun pemenuhan standar hotel.
Hingga saat ini belum ada kejelasan siapa pihak ketiga yang akan dipercaya mengelola hotel atlet tersebut. Bahkan belum ada kepastian apakah bangunan tersebut sudah memenuhi standar klasifikasi hotel, seperti bintang satu, dua, atau bahkan tiga.
“Padahal klasifikasi ini sangat penting untuk menentukan harga sewa kamar hotel atlet, serta kelayakan fasilitas yang akan digunakan oleh para atlet nantinya,” kata dia.
Hotel, ujarnya lagi, tentu punya klasifikasi atau memiliki standar bintang tertentu. Tapi sekarang pihaknya belum tahu hotel tersebut masuk kategori apa. Apakah itu bisa disebut hotel atau belum.
“Kita tunggu saja dari BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah). Jangan sampai kita klaim hotel, ternyata standarnya tidak terpenuhi. Apakah ia masuk klasifikasi bintang 1, 2, atau bintang 3,” ujarnya.
Jika tidak ada kejelasan pengelolaan maupun klasifikasi hotel, maka aset milik Pemprov Kaltim ini bisa saja terbengkalai. Hal ini tentu akan menimbulkan beban biaya perawatan yang tinggi tanpa memberikan kontribusi balik bagi daerah.
“Kalau memang sulit untuk dikelola sebagai hotel, maka jadikan saja guest house atau kos-kosan supaya tidak sia-sia dan tidak menjadi aset yang membebani biaya perawatan,” katanya. (Adv)