230 total views, 18 views today
Samarinda, WARTAIKN.CKM – Dunia pendidikan harus menjadi ruang yang bersih, adil, dan terbuka. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Baba, yang menyerukan pentingnya pengawasan ketat terhadap proses seleksi penerimaan siswa baru di Kalimantan Timur.
“Semua pihak harus menjunjung aturan. Kami tidak ingin ada praktik-praktik yang mencederai keadilan, seperti gratifikasi atau KKN dalam proses SPMB,” tegas Baba, Selasa (10/6).
Sebagai langkah konkret, Komisi IV DPRD Kaltim akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penerimaan siswa, termasuk mengawasi nilai pendaftaran dan tata cara seleksi.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Baba juga memastikan bahwa Komisi IV akan turun langsung melakukan monitoring ke tiap dapil. Monitoring ini dinilai penting untuk memetakan kebutuhan pendidikan secara aktual.
“Bukan hanya satu rombongan besar ke satu titik. Semua dapil akan dikunjungi anggota komisi sesuai wilayah masing-masing agar tidak ada daerah yang luput dari pantauan,” katanya.
Menurut Baba, salah satu tantangan nyata adalah ketidakseimbangan antara jumlah lulusan dengan daya tampung sekolah. Ini paling terasa di Balikpapan dan Kutai Timur.
“Balikpapan jumlah penduduknya besar, sementara rumbel dan sekolah yang tersedia terbatas. Sekolah-sekolah baru masih dalam tahap perencanaan, maka rombongan belajar (rombel) harus segera ditambah sebagai solusi jangka pendek,” katanya. (Adv)