790 total views, 130 views today
Sendawar, WARTAIKN.COM – Perusahaan tambang di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, yakni PT Bharinto Ekatama (BEK), membantu sejumlah pos pelayanan terpadu (posyandu) dalam pemenuhan makanan tambahan (PMT) bergizi.
“Bantuan yang kami berikan dalam bentuk dana per tahun kepada posyandu binaan. Dana ini dikelola langsung oleh kader untuk menunjang kegiatan bulanan, termasuk pemberian PMT yang diolah oleh kader dengan bahan lokal,” kata Kristinawati, Community Development Head PT BEK, Kristinawati di Sendawar, Rabu.
Dari dana bantuan untuk posyandu di wilayah binaan tersebut, katanya, kader posyandu kemudian mengolah makanan, karena mereka sudah memahami akan pentingnya program B2SA (beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
“Jadi dalam hal ini, kader posyandu bukan hanya memberi makanan tambahan, tapi juga menyesuaikan dengan kebutuhan gizi anak untuk membantu meningkatkan kecerdasan,” kata Kristinawati.
Posyandu wilayah binaan yang mendapat perhatian dari PT BEK tersebut adalah Posyandu Besiq, Bermai, dan Posyandu Muara Bunyut,
Makanan tambahan yang diberikan setiap bulan, kata Krstin lagi, tidak harus mahal, karena banyak bahan pangan lokal yang juga memiliki gizi tinggi seperti ubi, jagung, sayur-mayur, dan lainnya, sehingga hal ini turut membantu petani setempat sekaligus memanfaatkan potensi pangan lokal.
Selain memberikan anggaran, PT BEK juga melakukan penguatan melalui program pelatihan kader dan penyediaan sarana, dilakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kubar.
Dari hasil pelatihan, para kader sadar bahwa PMT bisa dirancang sesuai kebutuhan balita dan sesuai dengan kemampuan masyarakat, seperti dengan bahan pangan ubi, singkong, kacang-kacangan, maupun pisang, bisa menggantikan nasi dengan kandungan gizi yang setara, bahkan lebih baik.
Posyandu, katanya, memegang peran strategis sebagai garda terdepan dalam layanan kesehatan ibu dan anak di tingkat kampung, yakni tidak hanya menjadi tempat pemantauan tumbuh kembang balita, tapi juga diperkuat fungsinya melalui pelatihan kader dan penambahan kegiatan sesuai arahan dari Kementerian Dalam Negeri.
Posyandu di Kubar bukan hanya tempat penimbangan balita dan pemeriksaan ibu hamil. Di Besiq, Bermai, dan Muara Bunyut, misalnya, posyandu sebagai garda depan kesehatan keluarga yang memerlukan penguatan kapasitas kader dan dukungan fasilitas yang berkelanjutan.
Untuk itu, BEK mendukung penguatan posyandu, karena hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong integrasi posyandu serta penambahan fungsi layanan sebagaimana diatur dalam ketentuan baru oleh Kementerian Dalam Negeri.

Sementara HSEC Head PT BEK, Cipto Hadi Purnomo mengatakan, posyandu merupakan lembaga di tingkat kampung yang memiliki peran penting dalam pemenuhan hak dasar masyarakat, khususnya kesehatan anak usia dini.
Ketika anak sehat, tentu mereka bisa belajar dengan baik, dan ketika ibunya juga teredukasi, maka keluarganya juga terangkat kualitas hidupnya.
“Itu sebabnya posyandu menjadi pintu masuk utama dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yakni menghapus kelaparan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesehatan,” ujar Cipto.
BEK, katanya lagi, menempatkan dukungan terhadap posyandu sebagai bagian dari kontribusi langsung terhadap pencapaian SDGs.
Ia menyatakan bahwa hal ini bukan sekadar bantuan, tapi merupakan upaya konkret untuk ikut mendukung target-target global, karena jika masyarakat sehat, mereka bisa belajar, bisa bekerja, dan hal itu akan memperkuat keluarga dan komunitasnya.
PT BEK juga mendorong kreativitas kader agar kegiatan posyandu lebih diminati. Salah satunya melalui pemberian hadiah kecil bagi warga dengan kehadiran rutin setiap bulan.
Pihaknya membantu agar warga makin rajin datang ke posyandu, karena semakin banyak yang ikut, semakin besar dampaknya bagi pencegahan stunting dan edukasi kesehatan.
“Saat ini Posyandu Besiq, Bermai, dan Muara Bunyut rutin mengadakan kegiatan tambahan seperti penyuluhan kebersihan lingkungan, pelatihan gizi keluarga, hingga promosi pemanfaatan lahan pekarangan,” katanya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari arahan Menteri Dalam Negeri tentang revitalisasi posyandu sebagai layanan terpadu lintas sektor.
Melalui pelatihan dan pembinaan, para kader posyandu sekarang juga tahu bagaimana menyusun laporan, merencanakan menu PMT, bahkan ikut menyosialisasikan pola makan sehat ke masyarakat.