1,276 total views, 2 views today
Waru, WARTAIKN.COM – Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Telake Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Dishut Kaltim) membekali sebanyak 73 guru SD, SMP, SMA dan yang sederajat, untuk mengampanyekan pentingnya kelestarian hutan bagi kehidupan manusia dan makhluk lain di bumi.
“Pada 30 Januari 2025 kami sudah melakukan pembekalan kapada para guru dalam mempersiapkan diri mereka sebagai pelatih dan pengarah dalam kampanye kepedulian terhadap manfaat hutan,” ujar Kepala KPHP Telake Shahar Al Haqq di Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Jumat (7/2).

(Foto: KPHP Telake)
Selain kampanye tentang manfaat hutan, hal lain yang disampaikan dalam pembekalan tersebut adalah pentingnya kelestarian lingkungan dan berbagai upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut Shahar, para guru merupakan pendidik garda terdepan dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa di berbagai sendir kehidupan, sehingga sesuai dengan tupoksi KPHP, maka dalam hal ini disesuikan dengan upaya pelestarian hutan dan kaitannya.
Dalam hal ini, KPHP Telake memberikan pemahaman kepada guru tentang manfaat dan fungai hutan sebagai penyelamat dari kehancuran bumi, kemudian guru akan melanjutkan pemahaman tersebut dan budaya peduli lingkungan kepada anak didik masing-masing.
Ia menyatakan pemahaman bagi kalangan pendidik seperti ini terus dilakukan dari tahun ke tahun, karena guru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser (wilayah kerja KPHP Telake) jumlahnya mencapai ribuan, sementara tiap kampanye yang dilakukan hanya bisa melibatkan sekitar 100 guru agar efektif.
Untuk itu, kampanye seperti ini dilakukan per tahap sdalam beberapa kali tiap tahun, termasuk tahun ini yang sudah dilakukan sejak Januari lalu dan akan terus berlanjut, baik kampanye kelestarian alam maupun upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Apalagi tindak lanjut konkret dari pemahaman kepada guru tersebut juga dilakukan sejumlah kegiatan, seperti lomba mewarnai untuk jenjang TK, menggambar, mendongeng, cipta maupun baca puisi jenjang SD, SMP dan SMA.
“Beragam lomba seperti ini sudah sering kami gelar sejak 2023 dan akan terus berlanjut hingga tahun ini. Bahkan kami bersama para guru juga sudah membentuk komunitas guru yang fokus pada isu-isu lingkungan,” kata Shahar.
Komunitas ini akan berperan penting dalam mengintegrasikan edukasi lingkungan ke dalam proses belajar-mengajar di tiap jenjang sekolah, sehingga diharapkan ke depan makin banyak warga yang memahami pentingnya hutan dan manfaatnya.
Ketika para generasi bangsa paham tentang peran hutan bagi kehidupan manusia dan makhluk lain di bumi, kata ia, diharapkan mereka tidak sembarangan menebang pohon dan akan menjaga jangan sampai terjadi karhutla.
“Pada 30 Januari kemarin kami juga telah melakukan kampanye dengan melibatkan para guru tentang kepedulian terhadap manfaat hutan dan lingkungan, bahkan para guru juga mempraktikkan upaya pelestarian hutan dalam bentuk teater,” ujar Shahar.