312 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Firdaus, atlet para renang asal Balikpapan, mengukir prestasi gemilang pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 6-13 Oktober tahun ini di Kota Solo, Jawa Tengah.
Pria kelahiran 24 Agustus 1990 itu berhasil membawa pulang medali emas di nomor 200 meter gaya bebas dan medali perunggu di nomor 400 meter juga di gaya bebas.
“Hal yang terpenting bagi saya adalah tetap semangat dan terus berlatih. Tanpa latihan, tak ada kemenangan. Jangan patah semangat meski di tengah keterbatasan fisik,” ujar Firdaus, dalam sebuah wawancara.
Perjalanan menuju podium tertinggi bukanlah hal yang mudah bagi Firdaus. Ia harus melewati masa sulit setelah kecelakaan pada 2010, ketika masih duduk di bangku SMA.
Kecelakaan itu sempat menjadi titik terendah dalam hidupnya, namun dukungan teman-teman dan lingkungannya menjadi kekuatan utama untuk bangkit.
“Dukungan teman-teman memberikan saya semangat baru. Dukungan inilah yang membuat saya terus berlarih,” tuturnya.
Sebelumnya, Firdaus telah menunjukkan potensinya pada Peparnas di Papua dengan raihan medali perak dan perunggu. Konsistensi ini, menurut para pelatihnya, adalah hasil dari ketekunan dan dedikasi tinggi selama bertahun-tahun.
Sementara Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, mengapresiasi pencapaian Firdaus.
Ia menegaskan pentingnya dukungan infrastruktur dan pembinaan berkelanjutan bagi para atlet disabilitas di Kaltim, karena tanpa dukunga fasilitas, atlet juga sulit mengembangkan keterampilannya.
“Kita akan terus lakukan peningkatan, selain sarana dan prasarana tentu SDM seperti pelatih perlu kita persiapkan,” katanya.
Menurut Bagus, Kaltim terus berupaya mencetak lebih banyak atlet berprestasi, termasuk di kalangan disabilitas, yakni melalui penyediaan tenaga pelatih profesional dan fasilitas yang memadai.
Firdaus bukan hanya atlet dengan sederet medali. Ia telah menjadi simbol keberanian dan inspirasi bagi banyak orang, terutama para penyandang disabilitas yang ingin meraih mimpi meski menghadapi keterbatasan.
“Kisah Firdaus adalah bukti bahwa semangat dan kerja keras bisa mengalahkan segala keterbatasan,” tambah Bagus. (adv/ Dispora Kaltm)