Kampanye di Datah Bilang Ilir, MANIS Tekankan Pembangunan SDM

Suasana kampanye Paslon MANIS di Kampung Datah Bilang Ilir
Suasana kampanye Paslon MANIS di Kampung Datah Bilang Ilir

 782 total views,  2 views today

Mahulu, WARTAIKN.COM – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Owena Mayang Shari Belawan dan Stanislaus Liah (MANIS) menggelar kampanye di Kampung Datah Bilang Ilir, Kecamatan Long Hubung, pada 10 November 2024.

Kampanye ini mendapat sambutan antusias dari ratusan warga yang hadir untuk mendukung pasangan calon nomor urut 3 ini. Kampanye turut dihadiri sejumlah partai pengusung dan pendukung, menjadikan acara ini semakin meriah.

Dalam pidato pembukaannya, Mayang Shari menegaskan komitmennya memperjuangkan program pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu janji yang disampaikan adalah mengalokasikan dana kampung yang berkisar antara Rp4 hingga Rp8 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, ia mengumumkan rencana pemberian dana sebesar Rp200 hingga Rp300 juta rupiah untuk setiap Rukun Tetangga (RT), serta dana sebesar Rp5 hingga Rp10 juta rupiah untuk setiap kelompok dasa wisma. Mayang menyebut bahwa dukungan ini merupakan bentuk perhatian kepada komunitas terkecil di Mahakam Ulu.

Tak hanya itu, Mayang juga berjanji akan meningkatkan anggaran daerah hingga 20 persen jika dirinya terpilih sebagai bupati, karena peningkatan anggaran sangat penting untuk membangun sumber daya manusia (SDM) di Mahulu agar mampu bersaing dengan daerah-daerah lainnya.

“SDM adalah fondasi utama dalam pembangunan daerah. Dengan peningkatan anggaran, kita bisa menciptakan SDM yang lebih kompeten dan siap berkontribusi dalam pembangunan,” ujar Mayang.

Selain memprioritaskan SDM, Mayang juga menekankan pentingnya penguatan lembaga adat di Mahakam Ulu. Ia mengungkapkan bahwa jika terpilih, setiap lembaga adat akan menerima tunjangan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai adat dan budaya setempat.

“Kami akan memastikan lembaga adat mendapat dukungan penuh. Ini adalah cara kami menjaga dan melestarikan adat istiadat yang menjadi jati diri kita,” tegasnya.

Mayang juga menyoroti masalah air bersih yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Ia berjanji untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di setiap kampung agar masyarakat Mahakam Ulu dapat mengakses air bersih yang layak.

Tak hanya itu, Mayang berkomitmen membangun jembatan yang menghubungkan Datah Bilang ke Ke kampung Lutan. Infrastruktur ini diharapkan dapat mempermudah akses transportasi dan memperlancar arus barang dan jasa, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian lokal.

Dalam bidang pertanahan, Mayang menegaskan bahwa dirinya akan berjuang untuk memastikan tanah di Datah Bilang Raya memperoleh Hak Guna Usaha (HGU). Hal ini dinilainya penting sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat setempat agar memiliki hak yang jelas atas tanah mereka.

Mayang juga menyatakan bahwa ia dan Stanis siap menyelesaikan berbagai permasalahan pertanahan yang selama ini menjadi kendala di Mahakam Ulu. “Tanah adalah milik kita dan kita akan melindunginya dari pihak-pihak yang berusaha merampasnya,” ucapnya.

Sementara itu, Stanislaus Liah, calon wakil bupati yang mendampingi Mayang, memberikan orasi yang juga penuh inspirasi. Ia membuka pidatonya dengan menyanyikan lagu adat yang langsung membangkitkan semangat masyarakat Datah Bilang Ilir.

Stanis menegaskan komitmennya untuk melestarikan budaya Dayak dan menyatakan bahwa pasangan MANIS akan selalu mengutamakan kearifan lokal dalam setiap program yang dijalankan.
Menurutnya, masyarakat harus dilibatkan secara langsung agar program-program yang ada dapat berjalan efektif.

“Kita tidak sekadar memberi bantuan, tetapi juga mengajarkan masyarakat untuk mandiri. Kami akan turun langsung ke lapangan agar program ini benar-benar menyentuh masyarakat,” ujar Stanis.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya menyelesaikan masalah masyarakat dari akar rumput. Dalam orasinya, Stanis menyoroti soal kepastian hukum, terutama yang berkaitan dengan kepemilikan tanah dan bangunan.

Stanis menegaskan bahwa ia akan berdiri di garda terdepan untuk membela hak-hak masyarakat, khususnya dalam konflik tanah yang melibatkan HGU sawit. “Kami tidak akan membiarkan hak-hak masyarakat terabaikan,” ujarnya penuh semangat.

Dalam pengalaman sebagai birokrat lapangan, Stanis menyatakan bahwa ia sudah terbiasa menemui masyarakat langsung. “Saya orang yang jemput bola. Saya akan terus terjun ke masyarakat untuk mencari solusi terbaik,” katanya.

Stanis juga mengatakan budaya ketergantungan yang menurutnya dapat melemahkan daya juang masyarakat Dayak. Menurutnya, pasangan MANIS ingin menciptakan masyarakat yang mandiri, berdaya, dan mampu mencari nafkah sendiri.

“Tidak boleh ada mentalitas pengemis di Mahakam Ulu. Kita harus membangun kemandirian. Kami di sini untuk mengajarkan masyarakat bagaimana mencari nafkah, bukan mengemis,” tegas Stanis.

Stanis juga menyampaikan komitmennya untuk memfasilitasi musyawarah adat bagi masyarakat Dayak, sebuah langkah yang dinilai penting untuk menjaga harmoni dan kesejahteraan bersama. “Kami akan hadir dan selalu mendukung masyarakat Mahakam Ulu,” ujarnya. (gal).

wartaikn.com @ 2023