294 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baik Pilkada Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) maupun kabupaten/ kota yang pencoblosan dilakukan pada 27 November ini, biasanya suhu politik makin memanas seiring adanya beda pilihan.
Namun demikian, Anggota DPRD Kaltim Muhammad Samsun, meyakini bahwa kemampuan masyarakat Kaltim untuk menghadapi dinamika politik yang semakin memanas ini dengan penuh kedewasaan, sehingga tidak akan memicu konflik antar- kubu.
Samsun mengingatkan kepada semua pihak bahwa politik seharusnya menjadi ruang untuk menyampaikan aspirasi bagi masyarakat, bukan untuk menciptakan perpecahan yang justru bisa membawa dampak negatif bagi pembangunan.
“Politik harus menjadi ajang dialog yang sehat, bukan sarana untuk memperburuk keadaan. Kemudian bagi pasangan calon juga menjadi ajang menyampaikan program terbaik untuk membangun Kaltim,” kata Samsun.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus terlibat aktif dalam politik dengan cara yang positif dan membangun, mengingat politik adalah saluran untuk menyuarakan kepentingan publik, agar pembangunan Kaltim menjadi terarah..
Samsun menilai bahwa masyarakat Kaltim sudah cukup dewasa dalam menyikapi perbedaan pandangan politik, meskipun ada dua calon gubernur yang bersaing, kemudian di kabupaten dan kota juga memiliki pasangan masing-masing.
“Ketegangan politik memang tak bisa dihindari, tetapi saya yakin masyarakat Kaltim mampu menghadapinya dengan bijaksana dan tenang, tidak menimbulkan konflik” ujarnya.
Politisi dari Fraksi PDIP ini kelanjutkan, meskipun polarisasi sering terjadi, masyarakat Kaltim sudah terlatih untuk tidak mudah terprovokasi yang dikaitlkan dengan perbedaan pandangan politik.
Ia juga menyatakan bahwa peran media massa sangat penting dalam menjaga kestabilan sosial selama masa kampanye. Media, lanjutnya, dapat memainkan peran positif dengan menyajikan berita yang menenangkan dan tidak bersifat provokatif, sehingga suasan di tengah masyarakat tetap damai.
“Media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik, maka insan pers harus memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat bersifat konstruktif untuk pembangunan,” katanya. (adv/ DPRD Kaltim)