Dispora: Daya Fisik Atlet adalah Hal Utama

Suasana dalam pembukaan pelatihan pelatih fisik KONI Kaltim
Suasana dalam pembukaan pelatihan pelatih fisik KONI Kaltim

 428 total views,  2 views today

Samarinda, WARTAIKN.COM – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menyatakan bahwa daya fisik atlet merupakan hal utama, untuk itu Dispora menyambut baik langkah KONI setempat untuk menggelar pelatihan pelatih fisik yang diselenggarakan pada 8-11 November 2024.

Menurut Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, program tersebut dapat membantu kesiapan patriot olahraga Benua Etam di berbagai ajang nasional hingga internasional.

“Kaltim memang kekurangan pelatih fisik. Ini langkah positif yang akan membantu memperkuat kesiapan fisik atlet menuju ajang kompetisi nasional,” kata Rasman.

Jumat, 8 November 2024, pelatihan itu dimulai. Terselenggara di Sekretariat KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.

Pelatihan Pelatih Fisik Level 1 ini menghadirkan 50 peserta dari berbagai cabang olahraga (cabor) di provinsi.

Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras menegaskan, pelatihan fisik untuk pelatih cabang olahraga lahir dari keprihatinan atas kondisi fisik para atlet Kaltim di PON Aceh dan Sumatera Utara.

“Kami menyaksikan langsung kelemahan fisik yang menghambat performa atlet di lapangan. Di beberapa pertandingan penting, kami kalah bukan karena teknik atau taktik, melainkan fisik,” kata Rusdiansyah dalam sambutannya.

Penataran pelatih fisik tersebut dipandu oleh Profesor Ria Lumituarso, Ketua Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) Lankor yang juga akademisi Universitas Negeri Yogyakarta.

Para pelatih menjalani sesi di dua lokasi, yakni di halaman Sekretariat KONI dan Gedung Bulu Tangkis GOR Kadrie Oening untuk praktik langsung, sehingga para peserta akan menjalani pelatihan intensif dalam empat hari ini.

Rusdiansyah menambahkan, KONI Kaltim kini menargetkan mencetak 1.000 pelatih fisik berkualitas sebagai langkah strategis menuju PON 2028 di Lombok dan Nusa Tenggara Timur.

“Hal yang utama menjadi perhatian kami adalah kualitas. Jika dari 50 peserta yang ikut ini hanya ada 25 yang lulus, hal itu tidak masalah bagi kami karena yang penting adalah mereka benar-benar siap,” ujarnya. (adv)

wartaikn.com @ 2023