Bukan Sekadar Relokasi Ibu Kota, tapi juga Soal Identitas

istana negara
Istana Negara di IKN.. Foto: Humas OIKN

 578 total views,  18 views today

Nusantara, WARTAIKN.COM – Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) berdiri sebagai manifestasi dari komitmen kuat untuk membangun Nusantara sebagai smart forest city yang berkelanjutan.

Melalui konsep kota cerdas yang mengedepankan teknologi, lingkungan, dan keberlanjutan, pembangunan ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga membangun kota yang ideal huni dan memberi kebahagiaan.

Pembangunan Nusantara merupakan kerja keras bangsa Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, dalam upaya mewujudkan transformasi budaya dan peradaban.

Bukan hanya soal relokasi ibu kota, tetapi juga penciptaan identitas baru bangsa yang mencerminkan aspirasi Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif, cerdas, dan berkelanjutan.

Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyampaikan, sangat penting dengan terbitnya Perpres Nomor 75 tahun 2024 oleh presiden tentang percepatan pembangunan IKN.

“Adanya perpres itu kami berharap tidak ada alasan lagi untuk para investor tidak percaya pada komitmen pemerintah dan tidak segera berinvestasi di IKN. Kita berharap pembangunan ini akan diramaikan oleh para investor, tidak hanya dengan APBN,” kata Basuki.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Otorita IKN didirikan untuk mengoordinasikan persiapan, pembangunan, dan pemindahan ibu kota, serta menyelenggarakan pemerintahan daerah khusus.

UU tersebut juga menetapkan bahwa pembangunan Nusantara dilakukan dalam lima tahap, dimulai dari 2022 hingga 2045.
Saat ini pembangunan berada di tahap pertama (2022-2024) dengan fokus pada pembangunan kawasan pemerintahan pusat, perkantoran, permukiman, serta fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.

Bersama dengan Kementerian PUPR, berbagai fasilitas penunjang juga telah dibangun di Nusantara. Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi telah selesai, menyediakan air baku bagi Ibu Kota Nusantara dan sebagian Kota Balikpapan, serta berfungsi sebagai pengendali banjir.

Selain itu, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan tol, fasilitas listrik, pengelolaan air dan limbah, serta infrastruktur telekomunikasi terus berjalan untuk mendukung kebutuhan pemerintah dan masyarakat setempat.

Salah satu ikon dari transformasi ini adalah Istana Garuda dan Istana Negara yang telah rampung dan berdiri megah, sebagai simbol transformasi budaya bangsa Indonesia.

Dengan arsitektur yang mencerminkan semangat nasionalisme dan modernitas, istana ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga lambang perubahan besar ke arah Indonesia menjadi lebih baik yang saat ini sedang dilalui bangsa Indonesia.

Pada 17 Agustus 2024 silam, Istana Garuda dan Istana Negara menjadi saksi sejarah baru saat upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dilaksanakan di sana untuk pertama kalinya.

Otorita IKN juga terus berupaya menarik investor domestik dan asing untuk berinvestasi di Nusantara, menjadikannya sebagai super economic hub yang berpotensi menggerakkan roda ekonomi nasional.

Hingga saat ini, delapan tahap groundbreaking telah dilakukan dengan estimasi nilai investasi mencapai Rp58,41 triliun. Otorita IKN juga telah menerima 492 surat pernyataan minat atau Letter of Intent (LoI) dari investor, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan rincian 239 LoI dalam negeri dan 199 dari luar negeri.

Sejalan dengan pembangunan ekonomi, Otorita IKN berkomitmen membangun kota hutan yang berkelanjutan.
Upaya seperti program reforestasi melalui pencanangan Wanagama Nusantara dan pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan Penambangan Ilegal terus dilakukan, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Di forum internasional, Otorita IKN meluncurkan Peta Jalan Menuju Kota Nol Emisi Karbon Nusantara pada COP28 di Dubai, sebagai bagian dari komitmen global untuk mengatasi perubahan iklim.

Untuk memberdayakan masyarakat, Otorita IKN melibatkan komunitas lokal dalam proses perumusan kebijakan, seperti Konsultasi Publik terkait Ranperka Otorita IKN mengenai kearifan lokal.

Potensi UMKM juga dioptimalkan, dengan jumlah pelaku UMKM meningkat dari 417 pada Juni 2023 menjadi 650 pada periode Februari-April 2024.
Otorita IKN aktif memberikan pelatihan kewirausahaan, pemasaran, dan peningkatan kualitas produk, serta memfasilitasi kemudahan proses perizinan bagi pelaku UMKM.

Pembangunan Nusantara tidak berhenti di sini. Otorita IKN terus berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan di tahap-tahap berikutnya, memastikan pemerataan pembangunan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Staf Khusus Kepala OIKN dan Juru Bicara OIKN Troy Pantouw menegaskan, “Pembangunan IKN sebagai hasil karya putra-putri Indonesia merupakan bagian dari perjalanan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam hal ini, Nusantara akan menjadi pusat inovasi, ekonomi, dan budaya global, membawa kemajuan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Tidak ada keraguan bahwa pembangunan IKN terus berlanjut dan akan selesai sempurna sebagai kota dunia untuk semua.

“Kita patut bersyukur pada pencapaian bersejarah di era kepemimpinan Presiden Jokowi dan siap untuk melanjutkan tahap pembangunan IKN di periode pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Raka Bumi yang telah memastikan keberlanjutan pembangunan IKN dalam setiap aspek,” tegas Troy. (OIKN).

wartaikn.com @ 2023