1,666 total views, 2 views today
WARTAIKN.COM,- Nusantara – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mulai melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi pelaku usaha lokal di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan agar masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton ketika IKN semakin ramai ke depan.
Masyarakat memberikan respon yang sangat positif untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan “Sosialisasi dan Pendampingan IKM (industri kecil menengah)/UKM (usaha kecil menengah)” yang digelar di Titik Nol Nusantara,, Kalimantan Timur, pada Minggu (25/05/2023) pagi.
Para peserta berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, seperti Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Samarinda, dan Balikpapan.
“Dari 270 undangan yang disebar, kami menerima lebih dari 350 konfirmasi kehadiran dari peserta undangan. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan ini,” ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin dalam rilisnya.
Dalam kegiatan tersebut, selain mendapatkan bimbingan dari berbagai praktisi bisnis untuk menembus pasar retail dan ekspor, para peserta juga berkesempatan memamerkan produk hasil produksi IKM/UKM lokal mereka.
Lima produk lokal terbaik akan dipamerkan dalam expo yang akan digelar di Jakarta. Tak hanya itu, peserta juga akan didampingi untuk mendapatkan sertifikasi halal.
“Kegiatan hari ini di samping untuk pendampingan IKM/UKM yang sudah ada, juga kita akan melakukan sertifikasi halal, dan kita juga punya cita-cita membuka halal center di IKN,” ujar Deputi Alimuddin.
Deputi Alimuddin juga mengungkapkan, OIKN akan menyiapkan tempat bagi pelaku usaha lokal untuk menjual produk-produknya di IKN. “Kita berharap ketika ini nanti sudah selesai semua, kita ada sebuah tempat rest area, ibu-ibu sekalian kita siapkan tempatnya dan undang penonton supaya ramai,” ungkapnya.
Kepala OIKN Bambang Susantono menegaskan bahwa OIKN bertekad akan terus mendorong tumbuhnya (usaha mikro kecil menengah) di IKN, karena UMKM ia nilai sebagai soko guru atau tiang utama dari ekonomi Nusantara ke depan.
“Pelaku UMKM akan mendapatkan pelatihan, diberikan jalur atau cara bagaimana supaya bisa, tidak hanya di lingkungan Nusantara ataupun PPU, ataupun Kalimantan Timur, tapi bahkan secara nasional atau bahkan ekspor, luar biasa menurut saya, insyaallah ibu-bapak sekalian dapat kita wujudkan,” ujarnya.
Kepala OIKN juga menjelaskan bahwa di dalam PP No.12 Tahun 2023 yang sudah disahkan, pemerintah menyiapkan insentif dan kemudahan berusaha di IKN, salah satunya memberi insentif bagi UMKM.
Untuk UMKM pajak penghasilan finalnya 0 persen. Ini bisa menjadi salah satu untuk memotiviasi UMKM untuk sesegera mungkin, jangan tunggu yang lain. Kita sudah berlayar menjadi satu pemain tidak hanya kelas kabupaten/kota, tidak hanya kelas provinsi, tapi kelas nasional dan insyaallah kelas internasional.
Tak hanya itu, Kepala OIKN berharap UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital. Harapannya di antara peserta pendampingan akan muncul UMKM yang dapat menjadi kebanggaan di Nusantara.
Terdapat tiga pesan dari Kepala OIKN untuk pengembangan UMKM di IKN. Pertama, ia berharap di IKN akan menjadi tempat persemaian bagi UMKM yang tumbuh dari mikro, kecil, menengah, insyaallah menjadi menjadi pengusaha besar.
Kedua, ia ingin agar IKN menjadi rumah bersama, “Ini penting karena rumah itu harus nyaman, kalau datang ke rumah semuanya ingin enak, tentu dengan dibantu berbagai stakeholders yang salah satunya dari Yayasan BIG, tapi nanti akan banyak dari program-program lain untuk diterapkan sebagai wahana fasilitas supaya IKN ini menjadi rumah bersama.
Ketiga, Kepala OIKN berharap IKN akan menjadi rumah yang harus dicintai, “Kita harus cinta pada rumah-rumah kita, dan saya harapkan ibu-bapak semua paling enggak yang ada di sini akan mencintai IKN, jadikankan IKN ini sebagai kota yang tidak hanya layak huni, modern, yang inklusif, tangguh, tapi juga dicintai,” kata Bambang.
Ketua Yayasan Bina Insani Gemilang (BIG) Indonesia Dwi Andayani memastikan bahwa kegiatan pendampingan ini akan terus berlanjut.
“Ini gak janji-janji, ini memang kami buktikan, kami membantu proses ini, dan memang kami didukung Kementerian Perdagangan juga, insyaalah program-program lanjutan akan berjalan di IKN. Kami bisa berkontribusi untuk percepepatan di IKN ini go halal, go digital, dan go ekspor,” ujarnya.
Termasuk untuk pendampingan sertifikasi halal, Yayasan BIG Indonesia akan memfasilitasi baik yang self-declare atau reguler. Selain itu akan ada insentif berupa subsidi alat bagi UKM binaan di IKN, yakni akan mendapatkan fasilitas mesin serta pelatihan yang ada di Kementerian Perindustrian.
“Insyaallah nanti berkelanjutan, hari ini kami mendata, lalu kami dampingi sampai selesai semua sertifikasi halalnya, nanti bapak Kepala BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) akan menyerahkan sertifikasi halal di IKN, maka kita harus continue,” kata Dwi.
Yayasan BIG Indonesia merupakan yayasan non-profit yang sejak 5 tahun terakhir membantu mengembangkan kewirausahaan masyarakat Indonesia.
“Insyaallah walau tidak ketemu di IKN kami bisa coaching via zoom dan insyaalah nanti produk-produk di IKN akan kami dampingi minimal bisa masuk persiapan pasar retail dan lalu nanti ekspor,” ujar Dwi yang juga Fasnas BPOM dan pendamping PPH Istiqlal Halal Center. (gal)