682 total views, 2 views today
SAMARINDA-MEDIASIBER.NET: Berpantun merupakan sebuah keterampilan yang asyik dan menarik. Dengan pantun orang bisa membuat suasana yang tegang menjadi cair dan menambah keakraban dalam pergaulan. Berpantun juga merupakan tradisi bangsa-bangsa di Nusantara terutama yang berlatar belakang etnis Melayu.
Di era sekarang tampanya budaya berpantun kembali mengeliat, sehingga tidak heran jika dalam berbagai acara termasuk acara resmi sekalipun pantun selalu digunakan sebagai pembuka maupun penutup sebuah pidato atau pembicara.
Sayangnya tidak sedikit orang bahkan tokoh yang dengan pedenya berpantun, padahal ternyta pantunnya salah dan tidak menarik. Hal ini tidak terlalu dirasakan oleh si pemantun karena mau bagus ataukah jelek pantun yang diucakan selalu disambut dengan tepuk tangan dan tawa hadiri. Bedanya hanya yang tertawa yang tahu, kalau pantunnya bagus tentu mereka tertawa karena kagum dan senang, sedangkan kalau pantunnya buruk maka penonton tertawa karena merasa lucu bahkan melecehkan.
Hal tersebut mengusik perasaan seorang ahli pantun Kaltim, Abdillah Syafei. Murid sastrawan Almarhum Djumri Obeng ini akhirnya menciptaka sebuah metode cara melatih orang awam agar bisa berpantu hanya dalam sehari atau sekali pelatihan. Bahkan menurut dia bagi orang yang serius dan fokus hanya dalam 1 jam sudah bisa membuat pantun dengan baik dan lancar.
“Kalau benar-benar menerapkan metode saya, insya Allah dalam sekali pelatihan anda bisa berbalas pantun dengan baik meski tanpa menggunakan teks,” jelas Abdillah Syafei melalui media ini, Jum’at (09/12/2022).
Apa yang dikatakan Abdillah memang bukan isapan jempol semata, hal ini telah dibuktikan banyak seniman tradisional daerah ini yang berguru kepadanya. Bahkan di kalangan seniman Sandiwara Mamanda banyak diantara mereka yang awalnya tidak bisa membuat pantun kini bisa berpantun dengan lancar saat tampil di atas panggung setelah menerapkan metode berpantun ini.
Bagi anda tokoh peroragan, sekolah, kelompok seni, atau organisasi yang ingin belajar trik cepat berpantun, Abdillah Syafei mengaku siap menularkan metode penemuannya.
“Metodenya sangat sederhana, makanya juga akan sangat gampang dipelajari. Layaknya ilmu sulap orang pasti akan berkata, Oh ternyata cuma begitu triknya..?” pungkas Abdillah. (MS)