314 total views, 4 views today
SAMARINDA. Setelah sehari sebelumnya melaksanakan Seminar Dalam Rangka Kegiatan Studi Kelayakan Rancangan Kajian Akademis tentang Pengelolaan Guru Negeri, kali ini melaksanakan seminar dengan tema Uji Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit (RS) Ibu dan Anak Kota Samarinda, serta Kenaikan Status Puskesmas Rawat Inap Palaran menjadi tipe D.
“Sebenarnya dua tema itu memang cita-cita saya sejak dulu bahwa Kota Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kaltim saatnya mempunyai Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Samarinda, serta Kenaikan Status Puskesmas Rawat Inap Palaran Menjadi Tipe D dengan melihat luasnya Kota Samarinda juga jumlah penduduk,” ucap Walikota Samarinda dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Samarinda Nina Endang Rahayu membuka seminar yang dilaksanakan secara Vidcon via Zoom dari Command Centre Diskominfo Kota Samarinda, Selasa (15/12).
Ditambahkan saat ini paradigma kesehatan memang telah berubah karena kesehatan adalah sebuah investasi yang dapat mmpengaruhi semua aspek baik ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya.
“Kesehatan juga sebagai pengembangan SDM dalam salah satu pilar kesehatan nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah harus memberikan layanann yang terjangkau dan bermutu bagi rakyat Indonesia untuk memperoleh semua akses kesehatan terhadap semua penduduk tanpa ada memandang status sosial,” katanya.
Ia berharap apa yang dipresentasikan dapat dicermati bersama supaya penyajiannya bisa dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Samarinda khususnya.
“Hal-hal yang mungkin dirasa kurang dari berbagai masukan dalam seminar ini supaya dilengkapi dan disempurnakan,” bebernya.
Menurut Lamri mewakili tim peneliti bahwa untuk pembangunan Rumah Sakit Tipe D ini ditujukan khususnya untuk masyarakat Palaran dan sekitarnya. Karena wilayah ini memang belum ada rumah sakit, terutama untuk masyarakat yang berada di wilayah Samarinda dengan segmen kelas menengah hingga ke bawah.
Hal ini lanjutnya berkaitan dengan tingkat perekonomian dengan pendapatan menengah.
“Pada akhirnya Rumah Sakit Tipe D bisa diharapkan memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, sehingga bisa meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu melakukan kajian dan analisis pengembangan, serta peningkatan fasilitas layanan Puskesmas Rawat Inap Palaran,” ungkapnya.
Sedangkan pembangunan proyek Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Samarinda rencananya direalisasikan di atas lahan kosong dengan luas sekitar 5.600 meter persegi yang terletak di Jalan KH Wahid Hasyim Kota Samarinda.
Ikut menghadiri seminar tim peneliti yang terdiri dari Lamri, Supriadi, Rahmad Bahtiar, Syahrani, Isnawati, Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Kepala Balitbangda Kota Samarinda Isfihani, Akademisi Unmul, Untag, mewakili BPJS, Dinas Kesehatan Provinsi dan undangan terkait lainnya. (bay/don/kmf-smd)