222 total views, 222 views today
Tenggarong, WARTAIKN.COM – Pelatihan “Budidaya Ayam Petelur Omega dan Produk Turunan” yang digelar oleh Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, diharapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, bisa menjadi percontohan bagi desa lain.
Harapan ini disampaikan karena pasar telur omega masih terbuka lebar, mengingat telur ayam laris dijual segar atau diolah menjadi berbagai masakan, lantas ayam petelur yang tidak produktif dapat dimanfaatkan sebagai daging konsumsi segar hingga olahan seperti sosis, nugget, bakso, atau daging beku, bahkan jeroannya pun tetap laku.
“Inovasi dan terobosan yang dilakukan Pemerintah Desa Loa Duri Ilir dan seluruh pihak terkait melalui pelatihan empat hari ini, tentu akan menjadi percontohan bagi desa-desa lain yang tersebar di Kabupaten Kukar,” kata Sunggono sambil mengapresiasi dalam pelatihan yang digelar pada 7-10 November 2025 ini.
Terlebih desa tersebut selama ini telah berhasil mendukung ketahanan pangan berkat inovasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengintegrasikan berbagai usaha, seperti peternakan ayam petelur, budi daya kambing, hingga pertanian jagung.
Terkait dengan ketahanan pangan, Pemkab Kukar berkomitmen terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas, seperti pengembangan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Bahkan hal ini menjadi salah satu program prioritas dalam kebijakan pembangunan daerah.
Ini merupakan salah satu strategi transformasi ekonomi dari bergantung pada sumber daya alam yang tidak terbarukan khususnya dari sektor pertambangan minyak bumi, gas dan batu bara, dialihkan ke ekonomi yang terbarukan melalui pembangunan pertanian dalam arti luas, pariwisata, dan ekonomi kreatif,.
Bahkan saat ini, katanya lagi, komitmen dalam pembangunan pertanian dalam arti luas lebih dipertajam, diperluas, dan difokuskan lagi melalui Program Kukar Idaman Terbaik.
“Dari pelatihan yang digelar Desa Loa Duri Ilir, tentu diharapkan dapat memberikan mendorong percepatan pencapaian ketahanan pangan dan penurunan angka kemiskinan, karena setelah pelatihan diyakini pengetahuan para peserta lebih meningkat dalam budidaya ayam petelur omega, berikut produk turunannya,” kata Sunggono.
