474 total views, 4 views today
Tenggarong, WARTAIKN.COM – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat melakukan pertemuan untuk mematangkan persiapan Rembuk KTNA yang akan digelar di Kabupaten Kukar pada 14-18 Septembver 2025.
Edi Damansyah mengucapkan selamat datang kepada rombongan KTNA nasional di Kabupaten Kukar, dirinya menyampaikan apresiasi dengan ditunjuknya Kabupaten Kukar sebagai tuan rumah pelaksanaan rembuk KTNA nasional ke 54 tahun.
“Kami dalam kapasitas Pemerintah Kabupaten Kukar berterimakasih, karena dari beberapa kali pertemuan, bincang-bincang santai, KTNA Pusat memutuskan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai tuan rumah,” ucap Edi Damansyah.
Ia menyarankan agar saat pelaksanaan protokoler birokrasi mendatang tidak menghilangkan tradisi para petani dan nelayan, sedangkan Pemkab Kukar akan berusaha dalam mengawal anggaran dari kegiatan tersebut, dan akan terus berkomunikasi dengan berbagai pihak serta mitra sponsor yang selama ini bersama dengan KTNA.
Sedangkan berkaitan dengan tema pelaksanaan, Edi menyarankan agar tema tidak ke luar dari pangan, untuk menyesuaikan dengan kebijakan nasional khususnya yang berkaitan dengan target kebijakan 2025 tentang swasembada pangan.
Sementara Ketua Umum KTNA Pusat Mohammad Yadi Sofyan Noor beserta jajaran, dalam kunjungan yang diterima di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Rabu (19/2) mengatakan, kehadiran pihaknya membicarakan hal-hal yang menjadi perhatian bersama guna kelancaran pelaksanaan Rembuk KTNA Nasional mendatang.
“Kami ingin mendengar paparan dan monitoring lapangan terkait kesiapan Kabupaten Kukar melaksanakan Rembuk KTNA Nasional dan Expo ke- 54 tahun. Sedangkan persiapan kami, tadi malam sudah matang baik secara administrasi maupun fasilitas kegiatan,” kata Yadi.
Ia mengatakan bahwa saat pelaksanaan ke depan, dari anggota KTNA yang hadir sekitar 2.500 orang, namun jumlah ini bisa bertambah mengingat perhitungan tersebut belum dengan jumlah rombongan bupati, wali kota, kepala dinas, peserta expo, dan peserta yang melalui swadaya.
“Jika mengacu pada dua kali pelaksanaan terdahulu, maka jumlah rombongan yang datang bisa lebih, sehingga persiapan transportasi dan akomodasi harus dikoordinasikan dengan matang,” kata Yadi lagi. (Adv)
