Desa Santan Ulu, Tampil Sebagai Pionir Pembinaan Spiritual Generasi Muda Melalui Pendekatan Inovatif

Gambar kegiatan keagamaan, Pemdes Santan Ulu (ist)
Gambar kegiatan keagamaan, Pemdes Santan Ulu (ist)

 714 total views,  2 views today

Tenggarong, WARTAIKN.COM – Pemerintah Desa Santan Ulu, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah mengambil langkah revolusioner dalam membina spiritualitas remaja melalui program pembinaan Al-Qur’an yang komprehensif dan berkelanjutan. Dengan strategi yang cerdas dan penuh dedikasi, desa ini berhasil mengubah paradigma pembinaan keagamaan menjadi sebuah gerakan transformatif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

“Pembinaan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah misi strategis untuk membangun generasi emas yang memiliki kecerdasan spiritual dan intelektual,” ungkap Kepala Desa (Kades) Santan Ulu Heri Budianto. Program ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda di desa tersebut.

Inovasi desa tidak berhenti pada pembinaan membaca Al-Qur’an. Heri Budianto juga mengimplementasikan sistem penghargaan yang memotivasi warga untuk berpartisipasi aktif dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Penghargaan ini bukan sekadar piagam, melainkan pengakuan mendalam terhadap dedikasi spiritual dan prestasi yang dicapai oleh para peserta, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

Komitmen pemerintah desa dalam membina spiritual masyarakat terwujud melalui agenda rutin yang terstruktur dan berkelanjutan. Heri menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan investasi jangka panjang untuk membangun karakter masyarakat. “Kami ingin generasi muda tidak sekadar hafal Al-Qur’an, tetapi benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya dengan penuh keyakinan.

Menjelang MTQ ke-VI pada tahun 2025, Desa Santan Ulu telah melakukan persiapan komprehensif yang mencakup pembinaan intensif calon peserta. Program ini meliputi latihan membaca dan menghafal Al-Qur’an, serta pembangunan mental peserta agar mampu bersaing dengan percaya diri. Pendekatan holistik ini menunjukkan bahwa prestasi bukan sekadar hasil akhir, melainkan proses pembangunan karakter yang berkelanjutan.

Program pembinaan spiritual di Desa Santan Ulu tidak dibatasi oleh usia, melainkan mencakup seluruh lapisan masyarakat melalui pengajian rutin yang inklusif. Dari remaja hingga lansia, setiap warga memiliki kesempatan untuk memperdalam pemahaman agama dan memperkuat ikatan sosial. Pendekatan ini berhasil menciptakan ekosistem spiritual yang dinamis dan saling mendukung.

Visi Heri untuk membangun desa yang maju secara spiritual tidak hanya sekadar retorika. Ia konsisten menjalankan program pembinaan yang bertujuan membentuk masyarakat berkarakter, santun, dan memiliki fondasi iman yang kuat. “Kemajuan sejati sebuah desa diukur bukan hanya dari infrastruktur fisik, tetapi dari kualitas spiritual dan moral masyarakatnya,” tegasnya dengan penuh keyakinan.

Melalui berbagai terobosan dan komitmen yang konsisten, Desa Santan Ulu membuktikan bahwa pembinaan keagamaan dapat menjadi kekuatan transformatif dalam membangun masyarakat. Harapan Heri adalah menjadikan desanya tidak sekadar contoh keberhasilan dalam MTQ, tetapi menjadi model pembangunan karakter berbasis spiritual yang dapat direplikasi oleh desa-desa lain di Indonesia. (Adv/ Diskominfo Kukar)

wartaikn.com @ 2023