364 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Syarifatul Syadiah menyatakan bahwa kebutuhan berbagai hal yang terkait dengan teknologi bagi siswa di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), perlu dicukupi oleh pihak terkait untuk meningkatkan pengetahuan mereka.
“Para siswa yang tinggal di daerah 3T, terutama di kawasan perbatasan, memiliki hak yang sama dengan siswa di perkotaan, yakni punya hak memperoleh pendidikan yang layak, maka kebutuhan ini harus direalisasikan,” kata Syarifatul
Hingga kini, masih terjadi kesenjangan akses pendidikan di daerah terpencil, sehingga perlu dilakukan fasilitasi pada berbagai wilayah yang sulit dijangkau dengan sarana digital untuk memperkuat kualitas pendidikan.
Hal ini penting untuk memastikan anak-anak di daerah pedalaman dan perbatasan mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara dengan yang ada di perkotaan, terlepas dari hambatan geografis, karena letak geografis yang jauh pun, jika infrastruktur telekomunikasi terpenuhi, maka akses informasi mudah diperoleh untuk meningkatkan pengetahuan siswa.
Hal lain yang bisa dilakukan terkait peningkatan akses informasi adalah distribusi seribu laptop kepada guru-guru di pedalaman dan pemasangan seribu titik WiFi di lokasi yang kurang terjangkau jaringan internet.
Pemenuhan fasilitas teknologi ini ia dorong untuk membantu para guru dalam menyampaikan materi, sehingga memungkinkan siswa belajar secara daring agar mereka tidak lagi tertinggal secara pengetahuan dan keterampilan, meskipun secara geografis jauh dari perkotaan.
“Pendidikan berkualitas adalah hak setiap anak tanpa terkecuali. DPRD Kaltim meyakini bahwa jarak dan lokasi tak seharusnya menjadi penghalang bagi siswa dalam memperoleh pendidikan, karena semua siswa memiliki hak yang sama,” katanya.
Teknologi ini dihadirkan untuk membuka kesempatan yang sama bagi siswa di seluruh Kaltim, tanpa harus memikirkan keterbatasan geografis, karena sebenarnya kemampuan para siswa adalah sama, hanya karena fasilitas yang minim sehingga menjadikan mereka memiliki keterbatasan.
Ia berharap inisiatif ini bukan hanya mendukung pembelajaran, tapi juga menjadi bekal kuat bagi generasi muda Kaltim dalam menghadapi dunia yang makin ketat persaingan di era digital ini.
“Kemampuan teknologi menjadi kunci untuk mempersiapkan siswa agar mampu bersaing di era global. Kami ingin anak-anak Kaltim bisa bersaing secara nasional maupun internasional, apalagi IKN sudah ada di tengah Kaltim,” ujar ia. (adv)