404 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM Usianya baru 22 tahun, namun gadis dengan nama lengkap Ada Al Ali Murrabbaniah ini sudah menggagas sebuah program pelatihan yang menginspirasi.
Berangkat dari kecintaannya pada dunia jahit-menjahit, pemudi asal Loa Ipuh, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ini telah membina puluhan anak muda untuk belajar keterampilan menjahit dan membuka usaha mandiri.
Atas kontribusinya, perempuan yang akrab disapa Alda itu terpilih sebagai Pemuda Pelopor Kaltim 2024 di bidang pendidikan. Utamanya pendidikan non-formal, karena mampu menggerakkan pemuda sekitar untuk aktif dan kreatif.
Bermula dari pendidikan tekstil di SMK Negeri 2 Tenggarong, Alda semakin menekuni dunia mode dan fesyen.
Pengalaman ini membawanya bekerja sebagai penjahit di Mafara, sebuah usaha lokal, selama dua tahun saat masih di bangku sekolah. Dengan tekad kuat, pada 2022 ia mendirikan usaha sendiri, Rumah Jahit Alda, yang kini menjadi pusat pelatihan jahit bagi para muda-mudi di Kukar.
“Program yang saya buat lebih ke pendidikan non-formal, seperti mengajar menjahit. Saya ingin teman-teman menjadi kreatif di bidang apa saja, salah satunya mengembangkan dari keterampilan menjahit,” katanya.
Lewat Rumah Jahit Alda yang terletak di Jalan Triyu 2, Gang Triyu Indah, Tenggarong, Alda mengajak anak-anak muda untuk belajar keterampilan yang bisa mereka jadikan usaha mandiri.
Hingga kini, program ini telah menjangkau lebih dari 50 peserta magang, dengan jumlah yang meningkat setiap tahun. Pada 2022, ia memulai dengan empat peserta, lalu bertambah menjadi tujuh pada 2023, dan dua belas peserta pada 2024.
Dengan semangat berbagi ilmu, Alda menawarkan pelatihan dari tahap dasar hingga keterampilan tingkat lanjut. Di rumah jahit miliknya, peserta dapat belajar membuat berbagai jenis pakaian, mulai dari kebaya hingga jas formal.
Mereka yang telah selesai berlatih bahkan mulai membuka usaha sendiri, sehingga ia bersyukur karena ilmu yang ditularkan bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Dari apa yang saya sudah bangun, itu mereka ada yang punya usaha sendiri, nah di situlah kepeloporannya,” ungkapnya dengan senyum bangga.
Di media sosial, Rumah Jahit Alda aktif melalui akun Instagram. Alda kerap membagikan hasil karya para peserta dan produk-produk buatan mereka. Lewat akun tersebut, ia juga mengundang lebih banyak anak muda yang berminat untuk mengikuti pelatihan.
Sementara masih menjalani pendidikan di Unikarta dengan jurusan Pendidikan Islam, Alda tetap memegang teguh misinya untuk memberdayakan pemuda lokal lewat keterampilan menjahit.
“Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi bagaimana saya bisa memberi bekal kepada generasi muda di Kukar,” katanya.
Alda berharap upayanya dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung pendidikan non-formal yang berfokus pada keterampilan.
Ia percaya, dengan bekal keterampilan, para pemuda Kukar mampu menciptakan peluang bagi diri mereka sendiri.
“Harapan saya, apa yang kami ajarkan di sini bisa membuka jalan bagi pemuda untuk berwirausaha dan mencapai kemandirian ekonomi,” tutup Alda. (adv)