Ancaman Pandemi Global dan Potensi Perang Dunia Ketiga: Strategi Indonesia Bangkit dari Krisis Pangan dan Energi

Dr Muhammad Ikbal, MSA., CIAS
Dr Muhammad Ikbal, MSA., CIAS

 790 total views,  4 views today

Oleh Dr. Muhammad Ikbal, MSA., CIAS

Samarinda, WARTAIKN.COM – Indonesia, dalam beberapa tahun ke depan, menghadapi dua tantangan global yang mengancam kestabilan nasional, yakni risiko pandemi penyakit menular baru dan ancaman perang dunia ketiga.

Keduanya adalah momok besar dengan dampak yang serius. Pandemi bisa muncul kapan saja, terutama mengingat kondisi lingkungan yang semakin memburuk.

Polusi yang merajalela, penambangan di berbagai wilayah, dan rusaknya ekosistem turut memperbesar peluang patogen baru muncul dan memicu wabah.

Saat yang sama, meningkatnya ketegangan geopolitik dan konflik antarnegara besar menimbulkan bayang-bayang perang besar yang berisiko meruntuhkan ekonomi dan stabilitas global.

Jika perang dunia ketiga benar-benar terjadi, Indonesia akan terkena dampaknya, khususnya dalam hal ketahanan pangan dan energi.

Saat ini, ketergantungan Indonesia pada impor pangan dan energi masih sangat tinggi. Bayangkan saja, sebagian besar kebutuhan beras nasional masih bergantung pada impor, sementara kebutuhan energi fosil banyak dipenuhi dari minyak mentah Timur Tengah.

Jika rantai pasokan global terganggu akibat perang, maka Indonesia bisa berada dalam kondisi krisis energi dan pangan yang parah.

Menghadapi kemungkinan ini, transformasi ekonomi menjadi suatu keharusan. Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pada negara lain untuk kebutuhan pokok dan energi.
Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memprioritaskan sektor pertanian dan energi terbarukan.

Menguatkan sektor pertanian domestik adalah langkah awal untuk mencapai swasembada pangan. Jika mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi lokal, ketahanan pangan akan lebih terjamin meskipun terjadi gangguan di pasar internasional.

Transformasi ekonomi ke arah pertanian bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga memberikan banyak manfaat lain bagi masyarakat.

Lapangan kerja di pedesaan dapat bertambah, pendapatan masyarakat meningkat, dan tentu saja ketahanan pangan lebih stabil, jika Indonesia terus mengembangkan sektor pertanian,

Pertanian yang kuat berarti Indonesia bisa lebih mandiri dalam hal kebutuhan pangan, tanpa harus khawatir soal impor. Ini akan menjadi tameng kuat ketika Indonesia harus menghadapi ancaman dari luar, termasuk krisis pangan global.

Selain sektor pangan, negara ini juga harus serius menggarap energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai solusi jangka panjang.

Ketergantungan pada minyak dan gas fosil membuat rentan, terutama jika suplai global terganggu, maka dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, panas bumi, dan bioenergi, Indonesia bisa menciptakan ketahanan energi yang lebih solid.

Investasi pada energi terbarukan juga membawa manfaat lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan membantu menjaga kestabilan iklim.

Transformasi ke arah energi terbarukan ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang kesiapan dan dukungan pemerintah serta masyarakat.

Negeri ini membutuhkan kebijakan yang mendorong investasi dan pengembangan teknologi EBT agar bisa diakses lebih luas dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Hal ini penting agar di masa depan tidak hanya bergantung pada energi fosil, tetapi juga memiliki sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Di tengah ancaman global, kolaborasi lintas sektor menjadi sangat penting. Transformasi ekonomi tidak mungkin terwujud tanpa dukungan pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat secara keseluruhan.

Setiap elemen ini memiliki peran dalam menciptakan ketahanan pangan dan energi. Pemerintah perlu menyediakan regulasi yang mendukung, pengusaha dan investor bisa terlibat dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur, sementara masyarakat dapat memberikan kontribusi dengan mengubah kebiasaan dan pola konsumsi.

Dengan adanya ancaman pandemi dan perang dunia ketiga, nusantara diingatkan betapa pentingnya membangun ketahanan dalam negeri.
Tantangan global tidak akan pernah mudah dihadapi, tetapi dengan transformasi ekonomi yang berfokus pada kemandirian pangan dan energi, Indonesia akan memiliki pondasi yang lebih kuat.

Masa depan mungkin penuh ketidakpastian, tetapi dengan langkah-langkah konkret untuk mencapai swasembada dan ketahanan energi, yakin, Indonesia siap menghadapi berbagai ancaman global.

wartaikn.com @ 2023