1,830 total views, 6 views today
Oleh: Pontjowulan H.I.A., M.Pd (Guru SMKN 9 Samarinda)
Samarinda, WARTAIKN.COM – Ketika bulan suci Ramadan, hampir semua jenjang sekolah baik negeri maupun swasta menyelenggarakan kegiatan rutin yaitu pesantren kilat.
Pesantren kilat adalah kegiatan keagamaan yang dilakukan secara singkat dan rutin pada bulan Ramadan oleh lembaga pendidikan, dengan salah satu tujuannya untuk meningkatkan iman dan taqwa siswa di lingkungan sekolah.
Sekolah tidak hanya mengedepankan aspek akademis dalam pembelajaran, namun juga memperhatikan aspek akhlak dan moral. Bulan suci Ramadan menjadi momentum penting di sekolah sebagai wahana pendidikan untuk membentuk karakter akhlak dan moral bagi siswa.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan spiritual serta mewujudkan siswa sebagai generasi emas yang berakhlak dan berkarakter.
Pendidikan Karakter
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada din siswa, maka berbagai upaya dalam pendidikan diarahkan untuk membina perkembangan kepribadian siswa secara menyeluruh baik afektif, kognitif, dan psikomotonik.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka sekolah sebagai sarana pendidikan formal mempunyai tugas membina kepribadian siswa.
Realita dunia pendidikan akhir-akhir ini mengahadapi banyak tantangan di tengah arus informasi bebas sebagai dampak globalisasi.
Salah satu akibatnya adalah budaya negatif mudah terserap tanpa filter yang cukup kuat. Gaya hidup modem, sikap, dan perilaku yang tidak didasari budi pekerti dari negara lain cepat masuk dan mudah ditiru oleh masyarakat Indonesia.
Fenomena perilaku anarkis, pertikaian, perusakan, tawuran antarpelajar, main hakim sendiri, dan hubungan antarpribadi yang tidak mengindahkan nilai kesopanan, menjadi keprihatinan dunia pendidikan.
Fenomena tersebut tidak boleh dibiarkan karena anak-anak sebagai generasi penerus bangsa akan hancur.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pelaksanaan pendidikan karakter sedini mungkin, karena pendidikan karakter merupakan solusi krisis moral yang melanda generasi penerus.
Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini melalui pembiasaan dan keteladanan dalam satu kultur yang mengarah pada pendidikan moral di sekolah.
Penanaman pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pembiasaan siswa dalam kehidupan sehan-hari, misalnya berdoa sebelum dan sesudah belajar, menghormati guru dan teman, menyapa dan memberi salam ketika bertemu, berusaha jujur dalam setiap ucapan dan perbuatan, serta melaksanakan peraturan yang telah disepakati bersama.
Selain itu, penanaman pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui pemberian teladan dengan memberikan contoh yang baik dari segi ucapan, sikap, dan perbuatan kepada siswa.
Upaya peningkatan pendidikan karakter di sekolah tentunya tidak terlepas dari berbagai kendala seperti kurangnya komitmen dari siswa, orang tua siswa, pengaruh lingkungan sekitar, bahkan kurangnya konsisten dari guru.
Berdasarkan beberapa kendala tersebut, hal yang paling besar dampaknya dalam peningkatan pendidikan karakter adalah pengaruh dari lingkungan rumah siswa dan kurangnya partisipasi orang tua siswa.
Hal ini mengakibatkan siswa hanya menjalankan kebiasaan baik hanya di sekolah.
Pesantren Kilat Solusi Peningkatan Karakter
Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang sangat dirindukan umat Islam, karena dalam bulan ini aakan diampuni segala dosa yang pernah dilakukan, setiap amal ibadah dilipatgandakan, dan akan dikabulkan segala doa yang dipanjatkan.
Bulan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk membentuk pribadi serta menguatkan karakter positif bagi siswa. Momentum Ramadhan sekarang merupakan pemulihan masa pandemi Covid-19 yang diperlukan untuk mengembalikan lagi semangat dan suasana pembelajaran yang ideal serta sebagai wahana untuk pembentukan karakter siswa.
Selama Ramadhan, hampir setiap sekolah atau madrasah menyelenggarakan pesantren kilat (pesantren yang dilaksanakan dalam waktu singkat) pada semua jenjang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan pendidikan karakter yang terwujud dalam pendalaman ilmu agama Islam sekaligus mempraktikkannya.
Adapun nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan pesantren kilat Ramadhan sebagai berikut,
1. Nilai Karakter Religius
Siswa dilatih melaksanakan ajaran agama Islam dengan baik seperti, membaca Al-Quran, mengaji bersama-sama, melaksanakan shalat Dhuha dan Zuhur berjamaah di sekolah.
2. Nilai Karakter Jujur
Puasa merupakan wujud karakter jujur karena ada guru atau orang lain yang mengawasi maupun tidak, setiap siswa harus berpuasa, dengan kata lain yang mengetahui siswa berpuasa atau tidak adalah diri siswa sendiri dan Allah SWT. Harapannya sikap jujur tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Nilai Karakter Mandiri
Sikap mandiri siswa dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang selanjutnya berkoordinasi dengan guru Pendidikan Agama Islam.
4. Nilai Karakter Kerja Keras
Kegiatan pesantren Ramadhan di sekolah meliputi tadarus Al-Qur’an, salat berjamaah, kajian islam, gebyar amal, dan lainnya yang secara tidak langsung menanamkan kerja keras dalam kehidupan sehari-han, karena beberapa kegiatan tersebuat dikerjakan selama pesantren kilat Ramadhan
5. Nilai Karakter Toleransi
Dalam pesantren kilat menanamkan sikap tolerasi siswa dengan orang yang berbeda pendapat. Perbedaan pendapat dalam kajian Islam di kelas harus dihormati yang kemudian dicari solusinya.
6. Nilai Karakter Disiplin
Pesantren kilat Ramadhan menanamkan kepada siswa agar terbiasa disiplin dalam aktivitas sehari-hari, seperti berpuasa tidak dijadikan sebagai alasan untuk datang terlambat ke sekolah.
Penanaman karakter siswa perlu terus diupayakan dengan berbagai strategi dan pemanfaatan momentum agar akhlak perilaku siswa secara terus menerus dan berkesinambungan dapat terwujud secara bertahap dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Ada makna yang patut diserap dalam pesantren kilat Ramadhan, yaitu harapan ada perubahan perilaku siswa menuju perubahan ke arah yang lebih baik, meskipun pelaksanaannya hanya dalam waktu relatif singkat.