316 total views, 4 views today
SAMARINDA, SSCNews- Pandemi covid-19 yang sudah berjalan setahun lebih benar-benar menyita perhatian masyarakat, sehingga banyak penyakit berbahaya lain yang terlupakan diantaranya HIV/AIDS.
Hal itu disampaikan oleh Muran Ghautama, Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Kalimantan Timur (PKBI Kaltim) saat mengisi materi sosialisasi Manajemen Krisis Informasi di Aula Kecamatan Sambutan, Senin (29/03/2021) kemarin.
Dalam paparan mengenai Ancaman AIDS di Tengah Pandemi Covid-19 ini, Muran menyampaikan bahwa AIDS juga merupakan penyakit yang terus mengancam kualitas kesehatan masyarakat Samarinda bahkan sejak tahun 1997 lalu, jauh sebelum adanya pandemi covid-19.
“Di semua kecamatan dan kelurahan yang ada di Samarinda ini sudah ditemui kasus HIV/AID. Sehingga kita sudah sulit mengidentifikasi seorang itu terjangkit atau tidak tanpa melalui tes,” ujar Muran.
Namun demkian ia juga menyampaikan bahwa berbeda dengan covid yang bisa menular melalui butiran doplet yang melayang di udara, penularan HIV/AIDS hanya terjadi melalui perilaku tertentu. Diantaranya melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama dan hal lain yang menyebabkan terkontaminasinya darah maupun cairan kelamin oleh virus HIV tersebut.
“HIV-AIDS juga bisa terjadi dari ibu hamil kepada bayi yang ada dalam kandungannya,” tambah Muran lagi.
Berbeda dengan awal kemunculannya, dimana penularan HIV terjadi di tempat lokalisasi dan kelompok beresiko seperti pekerja seks dan pelanggannya, pengguna narkoba suntik dan aktivitas seksual yang berganti-ganti pasangan, saat ini HIV/AIDS sudah banyak ditemui di tempat-tempat yang tidak identik dengan hal tersebut.
Menurut Muran bahkan dikalangan ibu-ibu rumah tangga biasa sudah banyak ditemui kasus terinfeksi virus yang menggerogoti sistem kekebalan tubuh ini.
“Ibu rumah tangga baik-baik bisa saja terinfeksi HIV/AID bila suaminya berperilaku negatif berupa seks bebas atau gonta-ganti pasangan,” jelas Muran.
Oleh sebab itu ia mengingatkan agar masyarakat membiasakan perilaku yang baik guna menghindarkan diri dari tertular virus yang diam-diam mematikan ini. Melaksanakan ajaran agama dengan menghindari zina merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam perilaku positif yang bisa menghindarkan kemungkinan terinfeksi virus HIV/AIDS
Selain itu edukasi kepada masyarakat menurut Muran juga sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan kesadaran mereka buat berperilaku yang baik dalam kehidupan.
Untuk itu PKBI Kaltim selalu bersedia memberikan bimbingan dan pendampingan guna mencegah penularan HIV/AIDS ini. Bila ada informasi yang membingungkan diharapkan masyarakat bisa bertanya kepada Lembaga sosial masyarakat ini, supaya tidak tertipu dengan isu, mitos dan hoax yang banyak beredar soal HIV/AIDS yang tentunya sangat menyesatkan. (*/dil)