Menengok Pembangunan Kukar, dari Edi-Rendi ke Aulia-Rendi

Aulia dan Edi
Aulia Rahman Basri (kiri) bersama Edi Damansyah, saat serah terima jabatan Bupati Kukar. (Ist) Prokom Kukar)

 195 total views,  87 views today

Tenggarong, WARTAIKN.COM – Di masa kepemimpinan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2021-2025 yang dipimpin Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin (Edi-Rendi), mengusung program unggulan Kukar Idaman (Inovatif, Berdayasaing, Mandiri).

Program yang mengalami keberhasilan ini mencakup sejumlah sisi pembangunan mulai dari fisik, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan ekonomi, dan lainnya dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan sejumlah program unggulan dalam Kukar Idaman antara lain Beasiswa Kukar Idaman, berupa pemberian beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan.

Ada pula Program Dedikasi Kukar Idaman, yakni program yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kemudian Program Kukar Berkah, yang memfasilitasi rehabilitasi rumah ibadah. Program Kukar Siap Kerja, berupa pelatihan dan bantuan untuk meningkatkan keterampilan hingga daya saing tenaga kerja.

Lantas Program Digitalisasi Pelayanan Publik (Disapa), berupa peningkatan efisiensi dan transparansi pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi digital.

Selanjutnya Program Kredit Kukar Idaman, memberikan pinjaman modal usaha dengan bunga rendah. Program 1.000 Guru Sarjana, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menambah jumlah guru berkualitas.

Program Dedikasi Kukar Idaman yang sebelumnya telah dibangun dan direalisasikan dalam kurun 2021-2025, kini di era kepemimpinan Bupati Aula Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin (Aulia-Rendi) periode 2025-2030, lebih dipertajam, diperluas dan difokuskan lagi melalui Program Kukar Idaman Terbaik (Inovatif, Daya Saing, Mandiri, Terbukti, Berprestasi dan Kerja Nyata).

Aulia-Rendi telah menetapkan Visi Kabupaten Kutai Kartanegara 2025-2030 yaitu “Kutai Kartanegara Idaman Terbaik” dengan arah pembangunan “Terwujudnya Fondasi Pusat Pangan, Pariwisata, Industri Hijau yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.”

Visi ini secara konseptual menyasar tiga kondisi utama, yakni Kukar yang maju, masyarakat yang sejahtera, dan pembangunan berkelanjutan.

Periode 2025-2030 merupakan tahap penguatan fondasi transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola.

Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan lima Misi Utama. Pertama, Terbaik dalam mewujudkan pemenuhan dan pemerataan pelayanan dasar (kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial).

Kedua, Terbaik dalam mewujudkan pengembangan hilirisasi sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif sebagai fondasi ekonomi baru non-ekstraktif.

Ketiga, Terbaik dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan dan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia aparatur sipil negara.

Keempat, Terbaik dalam mewujudkan pengembangan pendidikan karakter dan pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal.

Kelima, Terbaik dalam mewujudkan pengembangan dasar pembangunan kewilayahan yang berkeadilan.

Visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Kukar ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2030,

“Visi hingga strategi yang tertuang dalam RPJMD ini tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa adanya dukungan, kerja sama, sinergi dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk Polri, TNI, swasta, perguruan tinggi, lembaga, terutama masyarakat luas,” kata Sunggono, selaku Sekda Kukar.

Untuk itu, Sunggono mengajak semua elemen selalu bersatu, bersinergi, dan gotong royong dalam kebersamaan membangun Kukar yang lebih Maju, Mandiri dan Sejahtera.

Disyukuri karena selama ini semua elemen terus berkolaborasi dalam pembangunan di berbagai bidang. Di bidang pertanian misalnya, berkat kebersamaan yang terjalin, akhirnya Kukar bisa menjadi lumbung pangan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Data BPS 2024 mencatat, luas panen padi di Provinsi Kaltim seluas 57.143,29 hektare. Dari angka ini, Kabupaten Kukar memiliki luas 26.744,87 hektare atau 46,80 persen dari luas panen di Kaltim.

Sedangkan untuk produksi padi gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 115,10 ribu ton, atau memberikan kontribusi sebesar 50,71 persen dari keseluruhan produksi GKG di Provinsi Kaltim.

Kedudukan dan peran strategis Kabupaten Kukar dalam penyediaan pangan, berpotensi lebih besar lagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), karena ke depan ada sekitar 4-5 juta orang yang pindah ke wilayah IKN dan sekitarnya.

“Ini tentunya merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita semua, terutama bagi Kabupaten Kukar sebagai wilayah mitra sekaligus penyanggah pangan IKN,” kata Sunggono.

Di sektor kesehatan terutama dalam penanganan stunting, berkat kolaborasi dengan banyak pihak dan lintas organisasi perangkat daerah (OPD), sehingga penanganan stunting dilakukan secara terencana, terintegrasi, dan terukur, yang kemudian membawa hasil signifikan.

Hasil signifikan ini terlihat dari penurunan prevalensi stunting dari tahun ke tahun, seperti pada 2022 dengan prevalensi stunting di Kukar sebanyak 27,1 persen, pada 2023 turun menjadi 17,6 persen, dan pada 2024 prevalensi stunting kembali turun menjadi 14,3 persen. (Adv)

wartaikn.com @ 2023