363 total views, 4 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Menyusul peristiwa longsor yang melanda Desa Batuah, Kabupaten Kukar, anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Jahidin, mengingatkan bahwa wilayah Kaltim memang tergolong rawan longsor.
Namun ia menekankan perlu ada kajian ilmiah untuk menentukan apakah aktivitas hauling batu bara berkontribusi terhadap kejadian tersebut.
“Kaltim punya kontur tanah yang rentan. Tapi kalau benar getaran truk batu bara bisa memicu kerusakan rumah, maka ini harus kita selidiki bersama secarateknis dan ilmiah,” ujar Jahidin.
DPRD Kaltim telah memfasilitasi rapat dengar pendapat bersama warga Desa Batuah, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, dan perusahaan tambang. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi lapangan secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan kebijakan.
“Kita tidak boleh gegabah menyimpulkan. Maka dari itu kita libatkan semua pihak agar keputusan nanti objektif dan berdasarkan data lapangan,” terang Jahidin.
Selain kerusakan rumah, masyarakat juga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah, namun hingga kini belum jelas apakah status jalan tersebut milik provinsi atau nasional. Hal ini menjadi kendala dalam proses penyaluran bantuan infrastruktur.
“Kalau itu jalan nasional, maka provinsi tidak bisa serta-merta memperbaiki. Tapi karena ini jalan utama warga, kita sarankan tetap dibantu. Jangan sampai status jalan menghambat respon,” kata Jahidin.
Ia juga meminta agar Pemerintah Provinsi Kaltim bersikap proaktif dan tidak terlalu menggantungkan bantuan dari pemerintah pusat, mengingat kebutuhan infrastruktur dan keselamatan warga adalah prioritas.
“Jangan hanya mennunggu. Kalau bisa dikerjakan provinsi, ya kita bantu dulu. Infrastruktur ini kebutuhan primer warga,” tutur dia. (Adv)