401 total views, 2 views today
Samarinda, WARTAIKN.COM – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Jahidin, kembali menyuarakan pentingnya pemerataan pendidikan di Kalimantan Timur, khususnya untuk daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) seperti Mahakam Ulu (Mahulu) dan beberapa kecamatan di sejumlah kabupaten.
Jahidin menggarisbawahi bahwa pendidikan adalah pondasi pembangunan jangka panjang, dan semua warga Kaltim berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak, tanpa terkecuali.
“Sekarang tidak ada lagi alasan anak-anak Kaltim tidak sekolah. Pemerintah telah membuka sistem pendaftaran beasiswa secara daring dari SD sampai perguruan tinggi,” ujar Jahidin.
Menurutnya, program beasiswa Kaltim merupakan langkah konkret Pemerintah Provinsi Kaltim dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Program ini tidak hanya menyasar siswa berprestasi, tetapi juga mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Ini merupakan bentuk keberpihakan kepada masyarakat. Tapi tentu harus ada persyaratan yang dipenuhi, namun yang terpenting adalah peluang itu terbuka luas,” katanya.
Untuk daerah-daerah seperti Mahulu, tantangan bukan hanya soal biaya pendidikan, tetapi juga infrastruktur dasar. Banyak desa masih sulit dijangkau karena jalan dan jembatan belum memadai. Bahkan, 211 desa di Kaltim belum teraliri listrik, sehingga menyulitkan akses belajar daring maupun aktivitas pendidikan lainnya.
“Bagaimana anak-anak mau belajar online kalau listrik pun belum ada? Makanya kita dorong percepatan elektrifikasi melalui Perda Kelistrikan yang baru saja kita sahkan,” katanya.
Dalam Perda tersebut, DPRD Kaltim menegaskan bahwa setiap perusahaan tambang dan energi wajib menyambungkan listrik ke desa sekitar operasional mereka. Ini dilakukan untuk mempercepat akses energi, sekaligus menyeimbangkan kontribusi perusahaan terhadap pembangunan daerah. (Adv)